Wagub Djarot: Pembunuh Angeline Melebihi Binatang

Belajar dari kasus Angeline, orangtua seakan diingatkan untuk lebih perhatian pada anak.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 12 Jun 2015, 14:15 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 14:15 WIB
Angeline
Senyum manis Angeline

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan bocah Angeline di Denpasar, Bali, kembali membuka tabir buruknya pembinaan keluarga di Indonesia. Orangtua seakan diingatkan untuk lebih perhatian pada anak.

Kekhawatiran ini juga dirasakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Setelah kasus ini, Djarot mengatakan dirinya menjadi lebih memperhatikan pergaulan ketiga anaknya.

"Saya sebagi orangtua miris (melihatnya) apalagi di kota besar. Kayak anak saya sering kali sendiri, sekarang jadi khawatir, kemarin sama teman-temannya sendiri dia, makanya sekarang ya kita harus kawal juga," tutur Djarot di Balaikota, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Dia juga mengecam keras tindakan pembunuhan yang menimpa Angeline. Dia melihat, pelaku sangat sadis melebihi binatang.

"Angeline dibunuh itu menunjukan betapa dia (pembunuhnya) itu enggak berpikir. Betul-betul melebihi binatang," imbuh mantan Walikota Blitar itu.

Djarot meminta agar pelaku pembunuhan Angeline dites kejiwaan. Bila tidak terbukti mengalami gangguan jiwa, maka hukuman maksimal harus diberikan.

"Itu kayak enggak ada rasa bersalah tenang betul. Ini dites kejiwanya orang gila atau enggak waras, dan kalau betul-betul orang waras harus dihukum seberat-beratnya. Termasuk itu di dalamnya orangtua angkatnya, itu harus didalami polisi," pungkas dia.

Sebelumnya, Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie menjelaskan, saat ditemukan terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Angeline sedang memeluk boneka dengan posisi telungkup.

Petunjuk kematian bocah 8 tahun itu diperoleh setelah Kepala Sekolah Angeline, yang sehari sebelumnya menggelar ritual sembahyang bersama para guru SDN 12 Sanur, di pura depan rumah Angeline. Saat itu, mereka melihat gundukan tanah yang mencurigakan dan ditutupi kotoran ayam di halaman belakang rumah. Kejanggalan ini pun dilaporkan pada polisi.

Dari laporan tersebut, Kepolisian Bali kembali memeriksa rumah Margriet. Polisi pun menyusuri semua sudut rumah, tercium bau busuk menyengat. Setelah digali setengah meter, ditemukan jasad Angeline yang hilang sejak 16 Mei lalu. (Alv/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya