Tim Penjaringan Golkar Bertemu dan Sepakati 3 Poin

Tim ini terbentuk usai JK memediasi kedua kubu dan meneken kesepakatan islah sementara demi keikutsertaan dalam Pilkada serentak.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 15 Jun 2015, 23:32 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2015, 23:32 WIB
Kemesraan Dua Kubu Golkar Saat Islah Terbatas
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono berjabat tangan setelah penandatanganan kesepakatan islah di Jakarta, Sabtu (30/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kedua kubu Partai Golkar menggelar pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta. Acara yang digelar malam tadi sekitar pukul 20.00 WIB itu menjadi pertemuan perdana bagi tim yang akan menjaring calon kepala daerah.

Tim penjaringan ini terbentuk usai Wakil Presiden Jusuf Kalla memediasi kedua kubu dan menandatangani kesepakatan islah sementara demi keikutsertaan dalam Pilkada serentak.

Sekitar 1 jam kedua kubu menggelar pertemuan yang akhirnya menghasilkan kesamaan-kesamaan pandangan. Dari kubu Aburizal Bakrie atau Ical hadir MS Hidayat, Syarif Tjijip Soetardjo, Nurdin Halid dan Theo L Sambuaga. Satu anggota lain, yakni Aziz Syamsuddin absen dalam pertemuan ini.

Sedangkan dari kubu Agung Laksono hadir Yorrys Raweyai (ketua), Ibnu Munzir, Lawrence Siburian, serta Lamhot Sinaga. Anggota lainnya, Gusti Iskandar tak terlihat di lokasi.

"Ya guyub (pertemuan serius tapi santai). Yang jelas hasilnya baik, ada kesamaan-kesamaan. Hampir semua ada kesamaan ya," ucap Ketua Tim Penjaringan kubu Aburizal Bakrie, MS Hidayat di lokasi, Jakarta, Senin (15/6/2015) malam.

3 Poin Kesepakatan

3 Poin Kesepakatan

Ia menjelaskan, dalam pertemuan tadi, kedua belah pihak menghasilkan 3 poin kesepakatan. Dan kedua belah pihak juga sepakat agar tiga poin itu ditandatangani dan dibahas detail pada pertemuan yang selanjutnya.

"Yang pertama, memberikan sepenuhnya ke Golkar daerah. Setuju mendahulukan kepentingan Partai Golkar ke depannya, sehingga ada calon kepala daerah yang diajukan," ujar dia.

Yang kedua, lanjut Hidayat, setuju membentuk tim penjaringan bersama di daerah-daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, yang akan melaksanakan Pilkada serentak 2015. Sementara untuk poin ketiga, yakni menentukan kriteria calon kepala daerah bersama-sama.

Tapi untuk poin keempat, berisi tentang kubu siapa yang nantinya yang berhak menandatangani pilkada, kedua kelompok sepakat untuk tidak membahasnya dalam pertemuan tadi. Namun akan dibahas di pertemuan selanjutnya.

"Poin empat yang akan kontroversi, tidak bisa kita sepakati dan sampaikan juga sekaligus. Alhamdulillah semua rukun, guyub, kalau saudara Yorrys dan Nurdin (Halid) sudah gandengan tangan menandakan Golkar bersatu kembali," canda Hidayat yang ditunjuk sebagai juru bicara tim penjaringan.

Pertemuan Kedua

Kedua pihak sepakat untuk menggelar pertemuan kedua pada Jumat 19 Juni 2015 di tempat yang sama. Dan pertemuan tak digelar di Kantor DPP Partai Golkar, kedua pihak mengaku hanya masalah teknis. Hal tersebut tidak ada hubungannya dengan perebutan Kantor DPP Golkar saat ini.

"Ya teknis aja itu, biar gampang aja kan simpel enggak sibuk banyak urus sana-sini. Tadinya mau Rabu tapi itu bisa jadi hari pertama tarawih dan besoknya puasa. Biasanya kan sama keluarga. Nah jadi diputuskan Jumat pukul 14.00 WIB," terang anggota tim penjaringan lainnya, Yorrys. (Ans/Ali)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya