Liputan6.com, Riau - Sebanyak 2 dari 10 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, yang menjadi korban kecelakaan Hercules C-130 di Medan, Sumatra Utara, telah teridentifikasi. Keduanya adalah Serda Sugiyanto dan Pratu Sepri Doni.
"Keduanya sudah teridentifikasi. Sementara 8 anggota lainnya belum. Untuk info selanjutnya akan saya kabari," ujar Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud RSN Pekanbaru Kapten Sus Rizwar kepada wartawan, Rabu (1/7/2015).
Menurut dia, tim identifikasi kesulitan mengenali jenazah karena korban tewas mengalami luka bakar. "Hingga kini, proses identifikasi masih berlangsung. Kalau ada perkembangan nanti dikabari," tegas Rizwar.
Adapun 8 personel paskhas yang belum teridentifikasi adalah Sertu Irianto Sili, Kopda Sarianto, Kopda Mujiman, Kopda Endria W, Kopda Eri Agus, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Hariono dan Pratu Hardianto Wibowo.
"Sebelumnya, semua anggota Paskhas dari Lanud Roesmin Nurjadin itu mendapatkan tugas rutin sebagai satuan radar dan alutsista TNI di Tanjung Pinang," terang Rizwar.
Sementara, soal 2 mahasiswa yang terbang dari Pekanbaru menumpang pesawat nahas itu, pihak Lanud Roesmin Nurjadin belum mendapat keterangan.
Adapun 2 warga sipil itu adalah mahasiswa semester 2 STMIK AMIK Riau bernama Alvin Syahroni dan Urai Sri Ramadhani, mahasiswa Universitas Riau.
"Saya sendiri belum bisa memastikan karena masih menunggu informasi lanjutan," pungkas Rizwar.
Sebelumnya, pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan Sumatera Utara saat sedang melakukan operasi umum. Pesawat menjalankan operasi berdasarkan surat perintah terbang bernomor SPT/1171/VI/2015. Pesawat berangkat dari Malang pada Senin 29 Juni kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan surat perintah ini, pesawat seharusnya kembali ke Malang pada Kamis 2 Juli 2015.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengungkapkan tidak ada penumpang maupun awak pesawat yang selamat dalam peristiwa ini. Keseluruhan korban mengalami luka bakar. (Bob/Mut)