Jokowi Prioritaskan Pembangunan Daerah Perbatasan

Menteri Marwan menegaskan bahwa jajarannya akan terus membangun daerah-daerah perbatasan dalam berbagai bidang.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 09 Jul 2015, 07:50 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 07:50 WIB
20150706-Jokowi Buka Puasa Bareng Wartawan-Jakarta-Jokowi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara buka puasa bersama dengan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/7/2015). Di kesempatan itu Jokowi mempersilahkan wartawan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada pembangunan kawasan perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Untuk itu, ia mengaku telah mengadakan rapat koordinasi dengan para kepala daerah terluar mengenai peningkatan pembangunan di beberapa kawasan perbatasan. ‎

"Semuanya kita perhatikan, saya sudah mengadakan rakor perbatasan seluruh kepala daerah yang ada di perbatasan. Itu membahas khusus mengenai pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kita terhadap perbatasan," ujar Marwan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu 8 Juli 2015 malam.

Kedua, Marwan menyatakan bahwa kementeriannya akan menjalankan program-program di perbatasan seluruh Indonesia. Ia mencontohkan beberapa program yang telah dibuat untuk memajukan kawasan perbatasan. ‎

"Misal gerbang Indonesia, beranda Indonesia, intinya pembangunan sarana dan prasarana di perbatasan. Ada juga yang namanya pembangunan di bidang yang lain soal puskesmas, pasar tradisional, PAUD, dan lain-lain," terang dia.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menyatakan, jajarannya akan terus membangun daerah-daerah perbatasan dalam berbagai bidang.

"Hari berikutnya, kita akan mengadakan MoU dengan seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang ada di perbatasan. Maksudnya saling bekerja sama dalam rangka pemberdayaan masyarakat," kata Marwan. ‎

Terkait anggaran yang diperlukan, Marwan menyebut kementeriannya sudah memiliki anggaran khusus yang telah disediakan. "‎Mungkin sesuai dengan tupoksi yang saya punya dan sesuai dengan anggaran yang diberikan kepada saya, tidak lebih dan tidak kurang disalurkan awal Agustus," ucap dia. ‎

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan keinginannya itu dalam sidang kabinet terbatas mengenai pengembangan wilayah perbatasan, khususnya Entikong, Kalimantan Barat‎. "Kita ingin perbaiki kondisi perbatasan di Kalimantan dan Papua," ucap Jokowi.
‎
Selain infrastruktur perbatasan yang belum optimal, Presiden mengatakan selama ini belum tergarap peluang ekonomi seperti ekspor dan impor. "Terlihat sekali saat saya meninjau pos perbatasan di Entikong Januari lalu, ada peluang ekspor impor tapi kita tidak gunakan dengan baik," tukas Jokowi. ‎(Ali/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya