Mendikbud: Minat Baca di Indonesia Salah Satu Terendah di Dunia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkap keinginan membaca masyarakat terutama anak Indonesia sangat rendah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Jul 2015, 15:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 15:30 WIB
Mendikbud Anies Baswedan Kunjungi SDN 1 Pajagan Lebak
Mendikbud Anies Baswedan berbincang dengan seorang pelajar ketika mengunjungi SDN 1 Pajagan, Lebak, Banten, Senin (16/3/2015). Sebanyak 44 siswa SD terjatuh ke Sungai Cibeurang akibat jembatan yang mereka lewati putus. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkap keinginan membaca masyarakat terutama anak Indonesia sangat rendah. Namun, Anies mengaku sudah punya solusi untuk mengatasi hal tersebut.

"Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan minat baca terendah di dunia," sebut Anies dalam rapat kerja sosialisasi gerakan pembudayaan karakter di sekolah, di kantor Kemendikbud Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Dalam pertemuan yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia itu, Anies mengatakan fakta ini sangat disayangkannya. Sebab, dengan membaca buku maka pengetahuan dari peserta didik di sekolah semakin terbuka.

Dia pun menyatakan sudah punya solusi agar anak-anak Indonesia mau membaca buku. Salah satunya dengan menganjurkan kegiatan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

Selain itu, pria yang sempat ikut serta dalam konvensi Presiden Partai Demokrat ini mendorong agar tidak hanya murid guru juga harus punya kecintaan membaca.

Anies menyebut hal ini sangat penting untuk didorong. Sebab, ia percaya jika guru punya kebiasaan membaca maka hal baik itu akan diikuti oleh murid-muridnya. "Kalau guru tak membaca jangan harap muridnya membaca. Kalau guru tak menulis jangan harap muridnya menulis," tegas dia.

Dalam kesimpulannya, Anies pun menambahkan agar minat baca itu semakin besar tumbuh dalam diri anak Indonesia, guru sepatutnya membebaskan anak untuk membaca buku apa pun. Tetapi dengan batasan buku itu patut dibaca oleh anak.

"Bebaskan anak-anak membaca, tapi yang layak dibaca anak-anak. Biarkan mereka pilih apa yang mereka baca," pungkas Anies. (Ger/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya