Asyik Berenang, Wisatawan Digulung Ombak di Pantai Suwuk Kebumen

Korban terseret gelombang hingga akhir tenggelam, sedangkan dua orang lainnya dapat diselamatkan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 24 Jul 2015, 17:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 17:02 WIB
BAYI TENGGELAM - Liputan6 Pagi
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Cilacap - Alih-alih hendak menghabiskan sisa libur Lebaran, seorang wisatawan hilang tenggelam digulung ombak Samudera Hindia saat berenang di Pantai Suwuk, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi Jumat siang.

Menurut koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Cilacap Mulwahyono, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB, sedangkan peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Namun ada upaya dari Life Guard Kebumen untuk melakukan pencarian terlebih dulu.

"Awalnya ada rombongan wisatawan lokal dari Desa Gemek Sekti, Kecamatan Kebumen, berwisata ke Pantai Suwuk, Desa Suwuk, Kecamatan Puring. Saat tengah hari, matahari makin panas. Tiga di antara mereka langsung mandi, meski saat itu gelombang sedang pasang," ucap Mulwahyono kepada Liputan6.com, Jumat (24/7/2015).

Saat asyik berenang, tiba-tiba ombak tinggi datang. Namun, Alfad Mungidin (16) terseret gelombang hingga akhir tenggelam sedangkan dua orang lainnya dapat diselamatkan.

Tim Basarnas Cilacap bersiap meluncur ke Pantai Suwuk, Kebumen, Jawa Tengah, mencari wisatawan yang digulung ombak. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

"Atas laporan itu, kami mengirimkan sembilan personel 'rescuer' (penyelamat) berikut perahu karet dan peralatan pertolongan air ke lokasi kejadian untuk mencari korban bersama potensi SAR lainnya," kata Mulwahyono.

Saat ini tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Cilacap, Life Guard Kebumen, SAR Elang, Kepolisian Sektor Puring, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kebumen masih mencari korban.

Menurut Budi, salah satu anggota Life Guard Kebumen menyebutkan ketiga wisatawan itu sebenarnya sudah diperingatkan untuk tidak berenang di pantai karena sedang terjadi pasang dan gelombang tinggi.

"Saat ini tinggi gelombang mencapai 4-5 meter. Dan itu jelas sangat berbahaya. Namun salah seorang di antaranya tidak memedulikan peringatan kami, sehingga dia terseret gelombang hingga akhirnya hilang," pungkas Budi. (Ans/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya