Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Kodam Jaya pimpinan Mayjen TNI Agus Sutomo baru saja memiliki perwira baru. Mereka yakni Komandan Rindam Jaya dan Komandan Denma Kodam Jaya.
Di antara banyak prajurit baru, ada putra sulung dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Agus Harimurti Yudhoyono. Agus akan bertugas di Brigade Infanteri 1/Pam Ibu Kota/Jaya Sakti dan menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
"Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono dapat promosi kenaikan jabatan sebagai Danyonif dari Batalyon Mekanis 203/Arya Kemuning (AK) di Tangerang. Dan itu sudah masanya, kan habis sesko (sekolah komando)," tutur Pangdam Jaya, Mayjen TNI Agus Sutomo, di Makodam Jaya, Rabu (5/8/2015).
Advertisement
Jenderal bintang 2 yang kini juga menjabat sebagai Dankodiklat TNI AD itu menaruh harapan besar kepada Agus Yudhoyono. Terlebih dengan sederet pendidikan yang pernah dilakukan di luar negeri.
"Mayor Inf Agus Harimurti perwira potensial, orangnya cerdas, punya pengetahuan dan wawasan yang luas. Kehadirannya nanti memberikan arti lebih dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme prajurit serta satuan," imbuh Agus.
Usai upacara, Mayor Inf Agus Yudhoyono mengatakan, dirinya memang baru selesai sekolah komando di Amerika Serikat, bernama Command and General Staf Collage (CGSC). Tak kurang dari satu tahun putra pertama SBY itu sekolah di AS.
Dalam menjalani tugas barunya, suami Annisa Pohan itu merasa tertantang karena bertugas menjaga keamanan Ibukota. Sebagai komandan, dia akan melanjutkan program komandan sebelumnya dan mengembangkan dengan kreativitas dan inovasi lain. Sehingga menjadi satuan tempur yang andal dalam mengamankan Ibukota.
"Saya ingin satuan itu modern, semakin profesional, efektif, dan tentu semua harus didasari oleh kemampuan prajurit yang baik dari berbagai individu skills-nya maupun perorangan. Termasuk bagaimana satuan itu dapat beroperasi secara efektif di lapangan," tutup Agus.
Cyber War
Terkait cyber war yang kini menjadi perhatian utama, Agus pun punya pandangan sendiri. "Kita harus aware, harus lebih peka terhadap bentuk ancaman baru tersebut, cyber war, cyber attact, kita harus aware," kata Agus.
Cyber war memang menjadi satu perhatian dalam sistem pertahanan RI, bahkan dunia. Segala upaya harus dilakukan agar keamanan negara tetap stabil.
"Dan melakukan upaya-upaya untuk mengamankan sistem kita supaya tidak ada gangguan dari siapa pun yang tidak bertanggung jawab," imbuh Agus.
Menurut Agus, cyber war memang bukan fokus pada satuan dan jabatan Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Namun, setiap prajurit seharusnya sadar dengan kemajuan teknologi saat ini.
"Setiap prajurit semakin peka dengan teknologi di mana teknologi melahirkan banyak peluang. Kita semakin cepat, semakin terhubung satu sama lain, tetapi juga menghadirkan tantangan dan ancaman tersendiri, terutama bagi kami yang ada di militer," jelas Agus.
Ayah dari Almura Tunggadewi Yudhoyono ini menyebutkan, kemajuan teknologi melalui alutsista dan berbagai kendaraan taktis yang dimiliki harus dibarengi pengetahuan setiap prajurit.
"Prajurit kita harus bisa memahami realitas ini, sehingga mereka punya mindset yang benar bahwa segala sesutunya harus dalam sebuah sistem yang aman," pungkas Agus.
Kepindahannya ke Brigif 1 Pam Ibukota itu juga diunggah ke akun media sosial miliknya. Melalui akun Instagram @agusyudhoyono, ayah dari Amira Tunggadewi Yudhoyono itu membuat video berisi proses penerimaan dirinya di satuan Brigif 1.
Prestasi Agus Yudhoyono terbilang cemerlang. Agus merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa Akademi Militer 2000. Sejak itu dia mengisi posisi strategis, seperti Danton Yonif Linud 305/Tengkorak (2002), Pasiops di Yonif Linud 305/Tengkorak (2003).
Agus Yudhoyono juga pernah mengisi jabatan Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006), Danki Yonif Linud 305/Tengkorak (2007), Kasi Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (2012), dan Kasubbag Kerjasama Dalam Negeri Universitas Pertahanan. (Rmn/Dan)