Abu Raung Mengarah ke Pulau Dewata, Bandara Bali Ditutup

Sherly mengaku, penutupan bandara dilakukan karena mendapat informasi dari hasil pantauan Satelit Himawari.

oleh Dewi Divianta diperbarui 06 Agu 2015, 14:02 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015, 14:02 WIB
Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali
Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali

Liputan6.com, Denpasar - Angin membawa debu vulkanik Gunung Raung mengarah ke Bali mengakibatkan Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali tidak bisa melakukan aktivitas penerbangan.

"Bandara ditutup dari pukul 12.00 Wita sampai dengan pukul 18.00 Wita hari ini," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai‎, Sherly Yunita‎, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/8/2015).

Sherly mengaku, penutupan bandara dilakukan karena mendapat informasi dari hasil pantauan satelit. Hasil pantauan tersebut terlihat debu vulkanik Gunung Raung mengarah ke Bali.

"Informasi dari pantauan Satelit Himawari, debu Raung mengarah ke Bali. Sehingga kita putuskan menutup bandara sampai kondisi aman kembali," sambungnya.

"Untuk jumlah maskapai yang penerbangannya dibatalkan karena penutupan bandara‎ kita masih mendata. Sementara, Ada beberapa yang delay," jelas Sherly.

Sementara, Sherly menyebutkan nama-nama maskapai yang konfirmasi pembatalan penerbangannya akibat debu Raung.‎ Di antaranya Jetstar dan Virgin Air.

"Ada 15 penerbangan tujuan Australia dari Bali yang dibatalkan. Sembilan penerbangan dari maskapai Jetstar dan 6 penerbangan dari maskapai Virgin Air," ucap Sherly.

Menurut informasi dari Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, aktivitas vulkanik Raung terus meningkat dalam 5 hari terakhir. Sebaran abu vulkanik dari letusannya makin tebal dan meluas.

Berdasarkan data PVMBG, tremor masih terjadi dengan amplitudo 8-32 mm dominan 31 mm. Ini mengindikasikan suplai magma ke permukaan kawah masih berlangsung.

"Asap kelabu tebal dengan tekanan lemah, tinggi 1.000 meter ke selatan-tenggara. Letusan strobolian masih menerus. Dengan tipe magma yang encer dan miskin gas maka tidak akan ada letusan yang besar. Terlihat cahaya api dan suara gemuruh lemah-sedang. Status Siaga (level 3). Radius 3 km harus kosong dari aktivitas masyarakat," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, berdasarkan citra Satelit Himawari pada hari ini pukul 08.00 WIB, papar Sutopo, sebaran abu meluas ke Selatan-Tenggara. Jarak terdekat debu vulkanik dari Bandara Ngurai Rai hanya sekitar 18 km.

"Kondisi demikian menyebabkan Bandara Ngurah Rai ditutup sementara pada pukul 11.00-17.00 Wib berdasarkan NOTAMN A1635/15," ujar Sutopo.

Sementara itu, hujan abu vulkanik dilaporkan terjadi di Kecamatan Songgon, Sempu, Singojuruh, Glenmore, Genteng, Pesanggrahan, dan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Sejauh ini, BPBD Banyuwangi membagikan 4.250 masker kepada masyarakat.

Dampak kondisi itu, Bandara Blimbingsari juga masih ditutup hingga saat ini.

Sutopo juga menjelaskan, sekitar pukul 12.05 WIB tadi terjadi gempa 5,3 SR dengan pusatnya berada di dasar laut pada kedalaman 10 km, 145 km tenggara Klungkung Bali. Getarannya hanya dirasakan lemah di Klungkung. Masyarakat tidak panik, aktivitas pun berjalan normal. (Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya