Kapolri: Pencopotan Buwas Tergantung Dewan Kepangkatan Polri

Komjen Pol Budi Waseso disebut-sebut akan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Sep 2015, 15:27 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 15:27 WIB
20150722-Badrodin Haiti
Badrodin Haiti (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Komjen Pol Budi Waseso disebut-sebut akan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Pencopotan pria yang biasa disapa Buwas itu disinyalir karena pengungkapan beberapa kasus yang melibatkan petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dianggap membuat gaduh situasi perekonomian nasional.

Menanggapi kabar tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti tidak mau berkomentar banyak. Menurut dia, rencana tersebut masih dalam tahap pembicaraan dan saat ini berada dalam kewenangan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Dengan demikian, pencopotan itu tergantung pada hasil sidang.

"Ini masih kita bicarakan, sama-samalah nanti. Kan digantung pada Wanjak. Jadi tergantung Wanjak," ujar Badrodin di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Badrodin mengatakan, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai pencopotan Buwas di Wanjakti. "Belum ada. Itu tergantung Wanjakti," tutur dia. ‎

Menurut Badrodin, proses di Wanjakti adalah rutin dilakukan. Dia mencontohkan, kekosongan posisi Kapolda Bali beberapa waktu lalu yang menjadi pembahasan dalam Wanjakti.

‎Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Suharsono menyebut, isu pencopotan Budi Waseso dari jabatan Kabareskrim tidak benar.

"Tidak ada berita itu yang saya dapatkan, saya sudah konfirmasi," kata Suharsono di Mapolda Lampung.

Menurut dia, Buwas masih bekerja di Bareskrim Polri. Bahkan, Buwas yang merupakan jenderal bintang tiga itu tengah melakukan gelar perkara kasus tertentu.

"Sedang dilaksanakan gelar perkara di Bareskrim. Di Mabes Polri belum mendengar berita itu. Sekarang ini masih bekerja Kabareskrim. Itu enggak betul. Kita lihat perkembangannya," ucap Suharsono. (Ndy/Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya