Polisi: Penembak Kantor Kementerian ESDM Tak Sasar Orang

Sulit untuk bisa mendeteksi keberadaan orang yang disasar dari jarak 35 meter dengan pistol rakitan.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 13 Sep 2015, 19:04 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2015, 19:04 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya masih mendalami kasus penembakan kantor Kementerian ESDM di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hasil olah TKP, penyisiran dan rekonstruksi menunjukkan tembakan dilepaskan pelaku dari dalam mobil.

"Ya kemungkinan besar itu ditembakkan dari arah sejajar di jalan layang. Dan juga diduga pelaku ngelepas tembakan itu di dalam mobil," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Dugaan pelaku menggunakan mobil ini muncul karena polisi belum dapat menemukan selongsong peluru. Penyidik terus menyisir dan berupaya menemukan alat bukti tersebut.

"Jadi selongsong belum ditemukan. Dari situ ada dugaan kalau si pelaku melepas tembakan dari dalam mobil. Ya kan kalau dalam mobil (tembaknya) itu selongsong bisa jatuh di dalam," jelas Khrisna.

Menurut dia, penyidik memiliki cara lain untuk menemukan selongsong maupun senjata rakitan yang digunakan pelaku. Namun, semua masih harus terus didalami.

"Itu teknik penyidikan. Rahasia," singkat Khrisna.

Yang jelas, lanjut dia, dari hasil uji Laboratorium Forensik Polri, sudah tergambar dari mana arah penembakan. Penembakan diduga kuat dilakukan dari jalan layang dan berjarak 35 meter. Hasil uji lubang di kaca setebal 5 milimeter ini juga mengungkapkan jika pelaku memakai senjata rakitan karena lubangnya tak sempurna.

"Jika ditarik lurus sesuai lubang, ini jarak 35 meter. Lubangnya enggak sempurna dan menguatkan kalau ini rakitan," tutur Khrisna.

Dia juga membantah keras pelaku tengah menargetkan seseorang dalam peristiwa itu. Sebab jika pelaku menyasar seseorang, sulit pelaku untuk bisa mendeteksi keberadaan orang yang disasar dari jarak 35 meter dengan pistol rakitan.

"Kalau menargetkan seseorang tentu tidak menembak kaca. Kemungkinan bukan menarget orang. Dari luar tidak terlihat siapa yang duduk di dalamnya," tutup Khrisna.

Soal Foto Penembak

Khrisna Murti sekaligus meluruskan soal foto yang beredar di beberapa media disebut-sebut pelaku penembakan. Foto orang yang berdiri di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca itu adalah Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro AKBP Herry Heryawan.

Ia bercerita, usai pihaknya mendapatkan laporan kasus penembakan yang terjadi pada Kamis 10 September lalu, tim dari Polda Metro langsung menyisir tempat kejadian perkara. Saat itu ada juga Kapolda Metro Jaya, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Kita ke sana habis dapat laporan. Di sana semuanya termasuk Kasubdit Jatanras pakaian preman. Menyisir menggunakan pakaian preman. Terus ada yang foto pak Kasubdit saat berada di atas Jalan Layang Casablanca. Jadi, itu tidak benar foto pelaku, tapi foto Pak Kasubdit lagi nyisir TKP," beber Khrisna di Polda Metro, Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Herry pun menegaskan bahwa memang benar itu merupakan foto dirinya saat menelusuri TKP. Saat itu ia seolah-olah tengah membidik Kantor ESDM dan memperkirakan datangnya arah peluru.

"Itu foto saya, bukan foto pelaku," tukas Herry.

"Jadi saat itu lagi dicari arah tembakan kira-kira darimana datangnya," timpal Khrisna.

Sebelumnya di beberapa media memberitakan foto diduga pelaku penembakan tertangkap kamera CCTV. Kala itu diceritakan terlihat seseorang menggunakan tutup kepala dari atas jalan layang non-tol tengah membidik Kantor Kementerian ESDM di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. (Bob/Ado/Ans)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya