Kronologi Wanita Tewas Tertimpa Batu di Tebing Gunung Putri Bogor

Seorang wanita berinisial AN (19) ditemukan tewas di bawah tebing Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

oleh Natasa Kumalasah Putri Diperbarui 21 Apr 2025, 22:42 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 22:16 WIB
Innalillahi, Mahasiswi Tewas usai Terjatuh saat Panjat Tebing
Innalillahi, Mahasiswi Tewas usai Terjatuh saat Panjat Tebing... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Seorang wanita berinisial AN (19) ditemukan tewas di bawah tebing Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Korban diduga tewas tertimpa batu berukuran besar yang jatuh dari atas tebing.

Kapolsek Gunungputri, AKP Aulia Robby Kartika Putra menyampaikan peristiwa tersebut terjadi setelah saksi bernama Azis yang diduga senior atau pelatih memasang tali panjat di tebing sambil diawasi teman-temanya di bawah.

Saksi bahkan sempat turun dan melaksanakan kegiatan pemanasan bersama korban dan rekan-rekanya sebelum panjat tebing. Adapun ketika pemanasan dan pelenturan otot untuk persiapan memanjat tiba-tiba terdengar gemuruh dan batu berukuran besar jatuh dari tebing.

“Mereka berlima melakukan kegiatan peregangan dan pemanasan, sebelum menaiki tebing tersebut. Pada saat melakukan peregangan dan pemanasan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas tebing, lalu Azis berteriak ‘Awas ada batu’,” ucap Robby kepada wartawan pada Minggu (20/4/2025).

Mendengar peringatan Azis korban dan sejumlah rekannya berlarian ke berbagai arah untuk menghindar atau melindungi diri masing-masing. Namun, usai kejadian korban AN tidak muncul ketika rekan-rekannya berkumpul kembali.

Korban Ditemukan Sudah Tidak Sadarkan Diri

Kemudian rekan korban mencari ke sekitar lokasi jatuhnya bebatuan dan menemukan korban sudah tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang mengambang di dalam genangan air dekat tebing.

“Setelah dicari sekitar lokasi jatuhnya bebatuan, ternyata korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang, mengambang di dalam genangan air dekat tebing. Mereka berempat mengecek aliran napas korban dan setelah dicek ternyata korban sudah tidak bernapas (meninggal dunia),” kata Robby.

Saat ini, pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi. Pihak keluarga korban juga menganggap kejadian sebagai musibah dan menolak autopsi untuk jenazah korban.

“Pihak keluarga menyatakan bahwa jenazah tidak bersedia untuk dilakukan proses autopsi dan dituangkan dalam surat pernyataan. Kemudian jenazah langsung dibawa ke rumah duka di wilayah Jonggol,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya