Liputan6.com, Jakarta - Mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, terdakwa kasus dugaan suap pengurusan jual beli gas alam di Madura dan tindak pidana pencucian uang menegaskan, seluruh pihak yang mencalonkan sebagai kepala daerah di Indonesia membutuhkan modal yang sangat banyak. Tidak mungkin calon kepala daerah yang akan maju berasal dari golongan masyarakat miskin.
Saat menjalani pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Fuad Amin ini juga menyebut mustahil ada kepala daerah di Indonesia yang tidak pernah menerima hadiah atau janji setelah atau sebelum menduduki jabatannya.
"Tidak ada orang miskin yang maju Pilkada. Karena uangnya harus banyak. Untuk bayar ini, itu perlu banyak uang," ujar Fuad Amin Imron saat ditanya jaksa KPK soal pengeluarannya saat pilkada yang diikutinya, Kamis (16/9/2015).
"Dan mustahil ada kepala daerah yang tidak menerima hadiah atau janji. Semuanya pasti terima," lanjut dia.
Fuad Amin Imron menjabat sebagai Bupati Bangkalan, Madura sejak 2003 hingga 2012. Menurutnya, pada tahun pertama mengikuti Pilkada ia tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Karena, ia menggunakan karisma keluarganya yang terkenal sebagai tokoh Madura. Fuad merupakan cucu dari Mbah Kiai Kholil, seorang ulama besar di Madura.
"Tahun pertama ini pengeluaran saya tidak banyak. Karena saya menggunakan karisma keluarga. Saat itu ada istilah, kalau di Madura tidak pilih saya, bakal kualat," kata dia.
Sementara pada periode keduanya atau pada tahun 2008 di mana Pilkada dilakukan secara langsung, Fuad mengaku mengeluarkan uang lebih banyak dari sebelumnya.
"Saat itu pilkada langsung, meski saya didukung tokoh dan partai, di Bangkalan itu 18 kecamatan, ya kalau diundang tentunya ada uang buat beli minuman, tapi saya lupa waktu itu berapa buat pilkada," ujar Fuad Amin.
Pada kesempatan tersebut, Fuad yang mengenakan kemeja putih dan peci hitam sempat menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pendukungnya yang hadir di Pengadilan.
"Saya hidup tidak pernah punya utang dan tidak pernah menipu orang. Itu prinsip saya. Saya keturunan orang baik-baik, kalau kemudian saya jadi terdakwa saat ini malu saya. Tapi saya pasrah," pungkas Fuad Amin Imron. (Mvi/Mut)
Fuad Amin: Kalau Tidak Pilih Saya di Madura Kualat
Fuad Amin Imron menjabat sebagai Bupati Bangkalan, Madura sejak 2003 hingga 2012.
Diperbarui 17 Sep 2015, 13:33 WIBDiterbitkan 17 Sep 2015, 13:33 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Contoh Undangan Buka Bersama, Kreatif dan Berkesan untuk Momen Bukber yang Tak Terlupakan
Memahami Arti Ya Karim: Sifat Mulia Allah dalam Asmaul Husna
El Salvador Beli Bitcoin Lagi, Begini Respons IMF
5 Fakta Menarik Sebelum FC Copenhagen Melawan Chelsea: Kevin Diks dan Timnya Berpeluang Besar Menaklukkan The Blues
Tom Lembong Didakwa Korupsi Impor Gula, Rugikan Negara Rp 578 Miliar
Menilai Performa Gemilang Ricky Kambuaya: Tertinggal dari Thom Haye, Bagaimana Peluangnya di Era Patrick Kluivert?
Daftar Lengkap Kata Benda Abstrak dalam Bahasa Indonesia
Cara Memasak Ikan Goreng Super Renyah & Antilengket Tanpa Marinasi
Mengapa Theo Hernandez Beralih dari Bintang AC Milan Menuju Pintu Keluar San Siro?
Ada 77 PSN pada Era Prabowo, DPR Yakin Bakal Ciptakan Lapangan Kerja
Kemenangan di Leg Pertama melawan Atletico Bikin Real Madrid Percaya Diri untuk Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Erick Thohir Paparkan Rencana PSSI ke DPR: Timnas Putra Indonesia Ditargetkan Lolos Piala Dunia 2038, Putri 2035