Oesman Sapta: Pembunuh Salim Kancil Pantas Dihukum Mati

Oso heran ada orang Indonesia yang bisa berbuat tidak berprikemanusiaan dengan menyiksa Salim Kancil hingga meninggal dunia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Sep 2015, 11:12 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2015, 11:12 WIB
20150930-Wakil Ketua MPR Sosialisasi Empat Pilar pada Siswa SMAN 285 Jakarta
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta saat acara Sosialisasi Empat Pilar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Acara sosialisasi empat pilar ini diikuti oleh siswa dari SMA 285 Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang geram dengan kasus pembunuhan aktivis yang juga petani penolak penambang pasir Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Dia menilai, pembunuh Salim Kancil pantas dihukum mati.

"Sangat keji, pantas itu dihukum mati akibat perbuatannya membunuh Salim Kancil," kata Oesman Sapta di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Dia menegaskan, kepolisian harus segera mengusut para pembunuh Salim Kancil. Sebab tidak menutup kemungkinan ada aktor dibalik penganiayaan dan pembunuhan tersebut.

"Kita kan negara hukum, ya hukum harus ditegakkan dong apalagi penyiksaan seperti itu. Itu kan bertentangan dengan hukum kita," tegas dia.

Pria yang ‎akrab disapa Oso ini pun mengaku heran, ada orang Indonesia yang bisa berbuat tidak berprikemanusiaan dengan menyiksa Salim Kancil hingga meninggal dunia.

"Iya kok tega-teganya orang-orang ini. Pokoknya Polisi harus bertindak tegas usut semuanya. Itu jelas-jelas tindakan yang tidak dapat diterima," tandas Oso.

Dua warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Salim Kancil dan Tosan, diduga dianiaya sekelompok orang, Sabtu 26 September 2015.

Penganiayaan itu diduga karena Salim dan Tosan menolak tambang pasir ilegal di sekitar Pantai Watu Pecak, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Salim Kancil ditemukan meninggal dunia, sedangkan Tosan kritis. (Mev/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya