Polisi: 10 Penyerang Mobil Pelat D Mengaku Simpatisan Jakmania

Aksi anarkisme mewarnai momen jelang final Piala Presiden 2015 Sriwijaya FC dan Persib.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Okt 2015, 12:41 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2015, 12:41 WIB
Kerusuhan Suporter Sepakbola6
(TMC Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi anarkisme mewarnai momen jelang final Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC dan Persib. Dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB tadi, mobil pelat D (Bandung, Jawa Barat) diserang sekelompok orang di beberapa titik Ibukota.

Salah satunya dialami mobil travel tipe minibus X-TRANS berpelat nomor D 7814 AH. Mobil itu diserang dengan lemparan batu hingga mengakibatkan kaca depan sebelah kiri pecah.

Kabag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin mengaku, telah menangkap 10 pemuda yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Kepada polisi mereka mengaku sebagai The Jakmania atau simpatisan klub sepak bola asal Jakarta, Persija.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ke-10 pemuda itu mengaku tak saling mengenal. Mereka bergerak karena ada membaca tulisan di media sosial Facebook dan pesan berantai (broadcast) BlackBerry Messenger (BBM) yang berisi provokasi menghadang Bobotoh-Viking (suporter klub Persib) masuk ke Jakarta.

"Yang diamankan mengaku simpatisan The Jakmania, (jumlahnya) 10 orang. Usia mereka 17 sampai 29 tahun. Inisial masing-masing AM (29), AS (25), R (17), AKD (19), AFC (18), A (19), B (18), ES (18), AM (20), W (18)," kata Aswin di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2015).

"Mereka tidak saling kenal dan berasal dari wilayah masing-masing. Tempat tinggal mereka di Jakarta Pusat, Barat dan ada yang di Pancoran. Mereka terprovokasi (tulisan) media sosial, yaitu Facebook dan BBM untuk penghadangan Viking dan Bobotoh," sambung Aswin.

Aswin menuturkan, puluhan pemuda itu berkumpul di dekat Menara Saidah, Pancoran, Jakarta sekitar pukul 02.00 WIB. Mereka berencana menghadang mobil berpelat D yang masuk wilayah Jakarta karena menduga mobil tersebut berisi Bobotoh.

"Mereka berkumpul mau menghadang kedatangan suporter (Persib)," imbuh Aswin.

Aswin menjelaskan, polisi hingga kini masih memeriksa puluhan pemuda itu terkait keterangannya yang mengaku simpatisan The Jakmania. Karena saat beraksi, mereka tidak mengenakan atribut The Jakmania.

"Mereka mengaku sebagai simpatisan. Tapi tak ada atribut (The Jakmania) seperti pakaian atau slayer. Masih butuh penyelidikan mendalam," pungkas Aswin.

Pengamanan laga final Piala Presiden antara Sriwijaya FC dan Persib pada Minggu 18 Oktober 2015 merupakan tanggung jawab dari 3 Polda, yakni Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Polda Banten.

Polda Metro Jaya akan mengerahkan sebanyak 9.127 personel dan akan difokuskan untuk melakukan pengamanan di sekitar GBK. (Ndy/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya