Liputan6.com, Surabaya - Pasca-menjalani operasi, Eko Nurhadi (45), salah satu pendaki selamat Gunung Lawu asal Ngawi, Jawa Timur, kondisinya masih kritis. Eko sedang dirawat di Ruang Intensive Care Unite (ICU) RSUD dr Sutomo Surabaya.
Kepala IRD RSU Dr Soetomo Urip Murtedjo mengatakan, setelah menjalani operasi pembersihan luka bakar atau debridement pada wajah dan kedua tangannya, kondisi korban saat ini masih kritis.
"Untuk saat ini kondisinya masih belum pulih dan pernapasan korban juga sering sesak karena kerja paru-parunya belum stabil," kata Urip, di Surabaya Selasa 20 Oktober 2015.
Dia menambahkan, setelah mengoperasi 50 persen lebih luka bakar yang ada disekujur tubuh korban, pihaknya membalut dan memberi salep supaya luka bakarnya cepat sembuh.
"Ada luka lain yang masih dalam perhatian serius tim dokter yaitu trauma inhalasi yang menyerang saluran pernapasan. Sehingga terjadi pembengkakan pada paru-paru korban. Maka dari itu tim dokter memberikan alat bantu pernapasan atau mesin respirator supaya dapat memacu kerja paru-parunya," kata Urip.
Selama dalam penanganan, pemberian alat respirator belum juga dapat membantu pernapasannya, tim dokter akan mengambil tindakan lain agar dapat membantu meringankan dalam bernapas.
"Namun bila dalam jangka waktu kurang lebih 2 atau 3 hari, kondisi pernapasannya belum membaik, maka akan dilakukan tindakan medis dengan cara melubangi tenggorokannya supaya korban dapat bernapas," tegas Urip.
"Dan bantuan alat pernapasan ini, diharapkan paru-paru korban dapat bekerja seperti semula dan dapat membersihkan kotoran di paru-parunya akibat terlalu banyaknya korban menghirup hawa panas atau asap tebal," pungkas Urip.
Eko Nurhadi merupakan Sekertaris Desa Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Dirinya mengalami luka bakar akibat menerjang api yang membakar hutan di Gunung Lawu. Demi menyelamatkan diri, korban nekat turun menerjang api. (Ron/Ado)
Energi & Tambang