Kota Poso Sulteng Dikepung Kebakaran Hutan Tapi Minim Kabut Asap

Kebakaran masih membara di tanah Sulawesi.

oleh Dio Pratama diperbarui 22 Okt 2015, 20:42 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 20:42 WIB
Kota Poso Sulteng Dikepung Kebakaran Hutan Tapi Minim Kabut Asap
Kebakaran masih membara di tanah Sulawesi. (Dio Pratama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Kebakaran masih membara di tanah Sulawesi. Di Sulawesi Tengah tercatat ada 69 titik panas akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah.

Seperti dipantau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara (Bandara) Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah.

"69 Titik api tersebar di beberapa kabupaten, di antaranya Poso, Banggai, Tojo Unauna, Morowali Utara, Morowali Tengah, Tolitoli, dan Buol," ucap Prakirawan BMKG Bandara Mutiara Sis Aljufri, Affan ND di Palu, Kamis (22/10/2015).

Dia menyebutkan, dari sejumlah daerah yang hutan dan lahannya terbakar tersebut paling banyak terdapat titik panas di Kota Poso.

"Berdasarkan data kita, Poso yang mendominasi titik api di Sulteng. Yang jumlahnya dibandingkan sejumlah daerah itu sudah mencapai 80 persen. Itu tandanya, kebakaran hutan dan lahan di Poso tinggi," jelas Affan.

Meski begitu, banyaknya titik panas di Poso tak membuat daerah tersebut diselimuti kabut asap pekat. "Sampai hari ini udara di sana masih terbilang normal. Ada pun asap di langit tidak membuat aktivitas di daerah tersebut terganggu," ungkap Affan.

BMKG memprediksi, titik panas tersebut akan segera berkurang. Mengingat sejumlah daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan tersebut telah melakukan sejumlah upaya untuk pemadaman.

"Bisa jadi besok titik apinya tinggal 50 atau bahkan bisa tinggal 20. Itu pun tergantung pemerintah dan masyarakat setempat memadamkan dan tidak melakukan pembakaran liar lagi," tandas Affan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Poso, kebakaran hutan dan lahan di daerah itu akibat ulah pembalakan liar dan ulah warga yang tidak bertanggung jawab membersihkan lahan secara serampangan. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya