Liputan6.com, Jambi - Sejumlah warga korban kabut asap di Kota Jambi mulai berdatangan dan menempati ruang evakuasi. Warga tersebut sebagian besar datang atas inisiatif sendiri.
Yadi (45), salah seorang warga Kotabaru, Kota Jambi mengaku sengaja datang untuk mengantar anaknya, Amir (11) karena mengalami sesak napas. Yadi mengatakan, anaknya sudah dua hari terakhir mengalami sesak napas, diduga akibat kabut asap.
"Jadi kami sengaja ke sini untuk meminta bantu perawatan dan dipasang alat bantu pernapasan," ujar Yadi saat mengantar anaknya ke tempat evakuasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manap, Kota Jambi, Selasa 27 Oktober 2015 sore tadi.
Menurut Yadi, anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku SD itu sebelumnya tidak pernah ada riwayat sesak napas. "Anak saya baru saat ini mengaku sesak napas semenjak kabut asap ada. Saat sekolah juga hanya menggunakan masker standar saja," kata dia.
Tak hanya Yadi, sejumlah warga juga tampak mendatangi ruang evakuasi di RSUD Abdul Manap, Kota Jambi. Satu persatu warga yang mengalami sesak napas diberikan perawatan menggunakan tabung oksigen yang telah disediakan. Sebagian besar warga yang dirawat itu adalah anak-anak.
Walikota Jambi Syarif Fasha saat melakukan pemantauan di RSUD Abdul Manap berpesan agar dokter dan perawat selalu siaga serta memberikan pelayanan kesehatan maksimal. "Kalau ada tempat tidur yang kotor, lebih baik diganti saja. Korban harus diberikan perawatan maksimal," kata Fasha.
Fasha menyebutkan, di Kota Jambi sudah disiapkan tak kurang dari 65 titik ruang evakuasi. Ruang khusus korban kabut asap itu tersebar di beberapa titik. Diantaranya ada di rumah sakit, baik swasta maupun negeri, Puskesmas, kantor kecamatan, klinik serta beberapa layanan kesehatan masyarakat lainnya.
"Warga yang ingin memeriksakan kesehatan akibat asap maupun yang ingin mendapatkan udara segar bisa langsung mendatangi sejumlah Puskesmas dan pusat layanan kesehatan terdekat," pungkas Fasha. (Ron/Dan)
Warga Korban Asap Jambi Mulai Tempati Ruang Evakuasi
Satu persatu warga yang mengalami sesak napas diberikan perawatan menggunakan tabung oksigen yang telah disediakan.
diperbarui 28 Okt 2015, 02:52 WIBDiterbitkan 28 Okt 2015, 02:52 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono: Saya Harap Pilkada Jakarta 1 Putaran Agar Tidak Terjadi Ketegangan
Cegah Diabetes pada Anak, IDAI Sarankan Pemerintah Atur Takaran Gula dan Cantumkan pada kemasan Makanan
Waskita Beton Kantongi NKB Rp 13,78 Miliar dari Bisnis Sewa Alat
Pendidikan Tinggi tapi Belum Dapat Pekerjaan? Ini Nasihat Buya Yahya dan Amalan Doa Cepat Kerja
Keruntuhan Harga Emas Tertahan Permintaan Safe Haven
Daftar Pemain dan Link Nonton Film Komedi Sonic The Hedgehog (2020), Tayang Eksklusif di Vidio
TPS Lokasi Mencoblos Hampir Semua Paslon Pilwali Kota Malang Ada di Lowokwaru
Apa Itu Recharge Adalah: Panduan Lengkap Pengisian Ulang Energi
TNI-Polri Siagakan Jutaan Personel Bantu Amankan Pilkada Serentak 2024
Pencoblosan Pilkada 2024, Banten Diprediksi Bakal Diguyur Hujan
Anthony Ginting Bidik Gelar Ketiga di Indonesia Masters 2025
Taipan Properti Vietnam yang Dihukum Mati Karena Korupsi Rp429 Triliun Minta Keringanan Hukuman