Liputan6.com, Medan - Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu siang. Peningkatan awan panas guguran tercatat pukul 14.15 WIB, dan terjadi erupsi disertai dengan awan panas guguran yang mengarah ke dua sisi.
Tim pengamat gunung api Sinabung Nugraha Harta Dinata mengatakan, guguran awan panas mengarah ke selatan dan tenggara dengan jarak luncur sejauh 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan ke selatan sejauh 2.000 meter dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai 4.000 meter.
Baca Juga
"Tingginya kolom abu terlihat dari Kota Berastagi yang berjarak 15 Kilometer dari puncak gunung api Sinabung," kata Nugraha.
Advertisement
Selain erupsi, suara dentuman juga sempat terdengar oleh sejumlah wisatawan yang sedang berkunjung sambil menikmati liburan akhir pekan di puncak Gundaling, Karo.
"Saat kami sampai di sini, terdengar bunyi yang mengejutkan, dan kami lihat ke gunung sana dan gunung itu bereaksi yang mengeluarkan asap gelap," kata seorang wisatawan, Indra Setiawan.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat awan panas guguran Sinabung mengalami peningkatan sejak 2 hari terakhir, awan panas yang terjadi pukul 14.15 WIB merupakan awan panas guguran dengan jarak luncur tertinggi dan terjauh sejak satu minggu terakhir.
Sejak 2 Juni lalu PVMBG Gunung Sinabung menetapkan status gunung api Sinabung dalam status Awas atau pada level IV. Hingga saat ini aktivitas gunung api Sinabung masih cukup tinggi, sehingga warga dilarang untuk memasuki zona yang dinyatakan berbahaya, yakni radius 3 hingga 7 Kilometer. (Ado/Ali)