Liputan6.com, Jakarta - Penghadangan truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh sekelompok warga Cileungsi berbuntut panjang. Penghadangan ini mengakibatkan terlantarnya sampah-sampah di Ibu Kota. Sampah pun menumpuk pula di area Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta.
Pantauan Liputan6.com, di lokasi, Rabu (4/11/2015)‎, tumpukan sampah berada di area parkir Kantor Wakil Presiden. Sampah itu terdiri dari dedaunan dan sampah rumah tangga yang sudah dibungkus plastik warna hitam. Terdapat belasan kantong sampah yang dibiarkan, di ujung area parkir.
Salah seorang petugas kebersihan di area Kantor Wakil Presiden, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan sampah itu seharusnya diangkut tiap Jumat. "Pas Senin biasanya sudah bersih. Mungkin tidak diangkut, jadinya numpuk begitu," kata‎ dia.
Advertisement
‎Buntut dari perseteruan Ahok dan PT Godang Tua Jaya adalah dihadangnya truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh warga Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, sampah di DKI Jakarta tak bisa diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta pun kebingungan untuk membuang sampah.
Baca Juga
Warga di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur dan gabungan ormas kepemudaan nekat mengadang truk-truk itu karena mereka merasa dirugikan karena Jalan Raya Cileungsi menjadi perlintasan truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta. Sehingga mencemari lingkungan dan mengurangi umur jalan.
"Kami sangat terganggu oleh truk sampah milik Pemprov DKI Jakarta yang melewati Cileungsi karena bikin jalan cepat rusak. Sampahnya juga menimbulkan bau dan sering berceceran ke jalan," ujar tokoh pemuda Cileungsi, Romi Sikumbang.
Seharusnya, kata dia, truk berwarna kuning itu tidak melewati ruas Jalan Cileungsi, melainkan Bekasi Barat, yakni rute Tol Cikunir langsung menuju Bekasi Barat dan tidak harus melintasi Cileungsi.
"Apalagi Pemkot Bekasi telah menerima dana hibah untuk peningkatan jalan yang akan dilalui truk sampah tersebut. Masak sudah dapat dana tapi lewat Bogor," ujar Romi.
Karena itu, warga mendesak Pemkab Bogor agar tidak tinggal diam dan segera turun tangan menyikapi persoalan tersebut. Warga juga meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memerintahkan Suku Dinas Kerbersihan dan Pertamanan agar truk sampah tidak melewati Bogor.
Ahok pun tak mau ambil pusing soal ini. Ahok ini bahkan berencana menaruh sampah-sampah di Monas sampai jalan dibuka kembali.
"Enggak apa-apa, paling sementara. Jadi sampah taruh di Monas saja dulu," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu memang tidak dapat memastikan, bahwa aksi penghadangan 200 truk sampah DKI Jakarta oleh warga Cileungsi, Bogor Timur, sebagai buntut dari perseteruannya dengan DPRD Kota Bekasi. Karena itu, dia menyerahkan penyelidikan kepada polisi.
"Ya kalau memang ditahan kita harus lapor polisi. Karena orang nahan mobil orang kan enggak benar," lanjut Ahok. (Nil/Mut)