Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar acara temu Influencer bertema 'Mewujudkan Visi Smart City dalam Transformasi Ibu Kota Nusantara' di The Rinra Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary menyebut, Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia Timur.
Baca Juga
"Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di Pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur secara umum," ujar Septriana dalam sambutannya yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (6/12/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan selain peran dan partisipasi masyarakat, rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur tentunya harus dibarengi dengan pengelolaan strategi komunikasi publik yang baik.
"Ada begitu banyak aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pemindahan IKN, seperti aspek sosiologis, aspek geografis, aspek geopolitik, aspek ekonomi, dll. Ke depannya, semua aspek tersebut akan terus menjadi isu perbincangan di masyarakat," jelas Septriana.
Kemudian, Direktur Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Agus Gunawan memaparkan, ada sembilan generator ekonomi di IKN Nusantara, yaitu Pusat Pemerintahan Nasional, Pusat Ekonomi, Bisnis, dan Keuangan, Energi Terbarukan, Pusat Hiburan dan Olahraga, Layanan Edukasi, Inovasi dan Riset, Pusat Distribusi dan Perdagangan Komoditas, Pusat Agroindustri dan Industri Pangan, serta Pusat Kegiatan Pertanian dan Perikanan.
"Ada tiga prinsip pengembangan energi dalam Rencana Induk Nusantara, yaitu Resilience, Affordable, dan Sustainable. Nantinya, 100% kebutuhan energi di IKN akan terpenuhi melalui instalasi kapasitas energi terbarukan," terang Agus.
Â
Perlu Energi Terbarukan
Agus menyebut, untuk mencapai Key Performance Indicator (KPI) 100 persen energi terbarukan dan net zero emission pada tahun 2045 di IKN, diperlukan transisi energi dalam penyediaan tenaga listrik.
"Transisi energi dilakukan melalui pembangkit listrik terbarukan yang didukung oleh sistem penyimpanan, pemanfaatan pasokan listrik dari sistem ketenagalistrikan Kalimantan yang terdiri dari generator energi baru terbarukan, dan penerapan sistem jaringan cerdas (smart grid)," tandas Agus.
Sementara belajar dari pelayanan Smart City Kota Makassar, Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar Ismawaty Nur menjelaskan konsep smart city di Makassar sedikit berbeda dengan yang ada di kota-kota lain karena Makassar menyelipkan kearifan lokal.
"Yaitu Somberé yang artinya adalah keramahan, kebaikan, dan persaudaraan. Jika smart city adalah perangkat keras dan lunak, maka Somberé adalah perangkat hati atau heartware, jadi melayani dengan hati," kata dia.
Â
Advertisement
Smart City
Ismawati mengatakan, Somberé dan smart city merupakan platform dan induk kota pintar Makassar.
"Somberé dan smart city is when high touch meets high tech. Artinya, pelayanan publik dengan hati yang lebih cepat, efisien, mudah diakses. Smart city bagi Kota Makassar harus berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat," jelas Ismawaty.
Terakhir, Wawan Puji Siswanto sebagai seorang Content Creator dunia kontruksi Indonesia menjelaskan beberapa progres pembangunan IKN yang telah diliput, di antaranya pembangunan IKN PLTS 50 MW, Multi-Utility Tunnel (MUT), Bendungan Semoi, Rumah Menteri, dan Jembatan Balang.
"Pemindahan ibu kota tidak semata-mata memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Nusantara, tetapi memindahkan peradaban, kebiasaan-kebiasaan lama ke arah yang lebih baik guna menyongsong Indonesia Emas, Indonesia Unggul dan Indonesia Maju Pada Tahun 2045," jelas Wawan.