BNPB Siapkan Rp 150 Miliar Antisipasi Banjir dan Longsor

Puncak kejadian banjir dan longsor terjadi bersamaan dengan puncak musim hujan, yaitu pada Januari.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Nov 2015, 15:09 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 15:09 WIB
20151113-Banjir
Banjir (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Potensi banjir dan longsor makin meningkat memasuki musim hujan. BMKG memprediksikan musim hujan akan berlangsung normal.

"Sebagian besar wilayah Indonesia sudah akan hujan pada Desember 2015. Puncak hujan diprediksikan Januari 2015," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan tertulis kepada Liputan6.com, Jumat (13/11/2015).

Banjir dan longsor diperkirakan akan mendominasi bencana selama musim hujan. Puncak kejadian banjir dan longsor terjadi bersamaan dengan puncak musim hujan, yaitu pada Januari.

Dampak yang ditimbulkan cukup besar. Selama kurun waktu 1815-2014 terdapat 8.501 kejadian banjir dan longsor yang cukup besar. Dampaknya 31.432 orang tewas; 20,7 juta mengungsi dan menderita serta ratusan ribu rumah rusak.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan juga besar, misal tahun 2014 saat terjadi banjir Jakarta sekitar Rp 5 triliun, banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah Rp 2,01 triliun, dan banjir bandang di Sulut Rp 1,4 triliun.

Untuk itu, kata Sutopo, antisipasi banjir dan longsor harus ditingkatkan. Strategi yang perlu dilakukan menghadapi banjir dan longsor antara lain rakor teknis, sosialisasi, perencanaan kontinjensi, pelatihan, pengerahan sumber daya, dan lainnya.

"BNPB menyiapkan Rp 150 miliar dari dana siap pakai. Dana ini diambil dari pos dana siap pakai Rp 2,5 triliun yang alokasinya untuk penanganan darurat bencana selama 2015 untuk semua jenis bencana," kata Sutopo.

Penggunaan dana tersebut disesuaikan kebutuhan, baik di tingkat pusat maupun pemda. Selain itu, pemda juga diharapkan mengalokasi anggaran dari APBD untuk penanganan bencana di daerahnya. (Ron/Mut)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya