5 Kabupaten di Jambi Rawan Banjir Bandang

Selain banjir bandang, longsor juga menjadi ancaman bagi warga Jambi.

oleh Bangun Santoso diperbarui 12 Nov 2015, 08:59 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 08:59 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Banjir Jakarta
Ilustrasi Liputan Khusus Banjir Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim hujan, warga Jambi diminta waspada. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi menyatakan, 5 kabupaten di provinsi itu masuk kategori rawan banjir bandang.

Kepala BPBD Provinsi Jambi Arief Munandar menyebutkan, 5 daerah rawan banjir bandang itu di antaranya adalah Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), dan Kota Sungaipenuh.

"Lima daerah itu sudah kita petakan karena dataran tinggi," ujar Arief di Jambi, Kamis (12/11/2015).

Dia menjelaskan, selain banjir bandang, longsor juga menjadi ancaman. Berkaca dari pengalaman, bencana longsor kerap terjadi di 4 daerah. Di antaranya adalah Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, dan Tanjabbar.

Di Kabupaten Sarolangun, longsor biasa terjadi di Kecamatan Batang Asai. Sedangkan di Kabupaten Merangin sering terjadi di Kecamatan Jangkat dan Siau.

Sementara di Kerinci, longsor yang terjadi setiap tahun sering menutupi akses jalan. Hal ini karena sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi.

Untuk itu, Arief mengimbau agar masyarakat di kawasan dataran tinggi tidak melakukan aktivitas di daerah rawan longsor.

"Kita juga sudah dapat data dari pihak geologi bahwa ada beberapa wilayah yang perlu diantisipasi longsor," tutur Arief.

Khusus untuk banjir, hampir semua daerah di Jambi masuk rawan banjir. Terutama pemukiman warga di sepanjang aliran sungai Batanghari. Banjir musiman terjadi akibat meluapnya air sungai.

Sementara banjir pasang diprediksi hanya akan terjadi di dua kabupaten, yakni Kabupaten Tanjabbar dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Dua daerah ini berdekatan dengan laut.

"Berdasarkan surat dari BMKG, Jambi sudah masuk di dasarian 2. Artinya, tanggal 20 November ke atas kita akan menghadapi curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung sampai April 2016. Untuk itu kita sudah harus antisipasi," tandas Arif. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya