Gedung Kantor di Duren Sawit yang Digranat Tak Dilengkapi CCTV

Untuk keamanan sehari-hari, gedung itu hanya mengandalkan tenaga petugas keamanan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Nov 2015, 14:17 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 14:17 WIB
Lokasi ledakan di duren sawit
Sisa ledakan di Gedung Perkantoran Graha Multipiranti, Jalan Raden Inten, Duren Sawit

Liputan6.com, Jakarta - Gedung perkantoran Multipiranti Graha yang menjadi sasaran teror granat dinihari tadi, ternyata tidak dilengkapi sistem keamanan CCTV. Padahal gedung yang berada di Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur tersebut sudah berdiri sejak 25 tahun lalu.

Untuk keamanan sehari-hari, gedung itu hanya mengandalkan tenaga petugas keamanan. Setiap hari, satpam berjaga sesuai giliran atau shift, dimulai shift pertama pukul 07.00-19.00 WIB dan shift kedua pukul 19.00-07.00 WIB.

"Tidak ada CCTV yang terpasang di gedung. Di depan dan di dalam juga tidak ada," ujar salah seorang petugas keamanan, Ahmad, di depan Gedung Multipiranti, Jakarta Timur, Senin (16/11/2015).‬

‪Meski tidak ada CCTV, Ahmad mengatakan, tidak pernah mendengar ada masalah di dalam gedung yang bersifat kekerasan. Selama ini, ujar dia, tidak ada laporan kejahatan seperti pencurian atau ancaman teror.

Karena itu, ia kaget saat mendapat berita gedung Multipiranti dilempari granat oleh orang tak dikenal. "Tidak pernah dengar (ada masalah). Makanya saya juga kaget banget waktu ke sini dan diberi tahu kantor dilempar granat. Ancaman atau pencurian juga tidak pernah ada soalnya," ungkap Ahmad.

Pernyataan Ahmad dibenarkan petugas kebersihan gedung, Supandi. Pria yang sudah 15 tahun mengabdikan dirinya di gedung tersebut menuturkan, selama ini kegiatan gedung berjalan normal dan tidak ada masalah meski sudah 2 kali berganti kepemilikan.

"15 Tahun kerja di sini nggak pernah ada apa-apa. Dengar ribut-ribut juga tidak. Memang ini gedung sempat ganti-ganti pemilik, tapi semua baik-baik saja," kata Supandi.

Senada dengan Ahmad dan Supandi, karyawan PT Buena salah satu perusahaan yang menyewa ruangan di gedung tersebut, Reza (30) mengatakan, perusahaannya tidak pernah mendengar adanya ancaman.

"Selama ini sih normal-normal saja, enggak pernah ada ancaman apa-apa juga," ujar Reza.

Sebelumnya, Ahok mengingatkan kembali pentingnya keberadaan CCTV atau kamera pengawas di gedung-gedung. "Kita sama Polda (Polda Metro Jaya) sudah imbau berkali-kali supaya gedung pasang CCTV," kata Ahok.

Pemasangan CCTV tidak hanya berfungsi sebagai alat pengamanan internal gedung. Bila ada sesuatu di luar dugaan seperti pelemparan granat ini bisa segera dilacak melalui CCTV.

"CCTV itu jelas biar kita bisa mengamati saat kejadian seperti apa," imbuh Ahok. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya