Liputan6.com, Pekanbaru - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau melaporkan panitia Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kepada Polresta Pekanbaru. Panitia diduga tak menjaga Gelanggang Remaja sebagai tempat kongres, di mana ada 50 aset di lokasi itu yang rusak serta belasan lainnya hilang.
Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," kata dia di Pekanbaru, Riau, Kamis (26/11/2015).
Menurut Putut, Dispora menilai kerusakan itu sudah menimbulkan kerugian Rp 200 juta. Inventaris yang dimaksud mulai dari puluhan lampu taman yang rusak sampai pot bunga di gelanggang tersebut.
Advertisement
"Kerusakan itu diduga terjadi sewaktu massa cabang HMI dari salah satu daerah membuat rusuh. Kemudian ditambah bentrok dengan beberapa warga Pekanbaru," kata Putut.
Baca Juga
Dalam laporannya, Dispora antara lain menyebut ada 8 unit pot tanaman dan 30 unit lampu taman yang pecah, 5 unit lampu tembak hilang, sejumlah keramik copot, 3 blok pos keamanan rusak, 8 unit rambu parkir rusak, paving block dan 33 buah besi gril hilang.
Kemudian, ada 25 buah tong sampah rusak, 7 unit hydran box, 1 unit gawang, pagar keseluruhan, 42 unit AC outdoor, 50 buah akrilik, 1 unit televisi Samsung 42 inch, 1 unit mikrofon, 2 unit tiang mikrofon, 1 unit speaker aktif, 1 unit telepon, 1 unit printer, 1 unit handycam dan UPS 1 unit.
Terkait laporan ini, Ketua Panitia Pengarah Kongres XXIX HMI Amal Sakti mengaku bahwa sampai kini pihaknya belum mendapat konfirmasi resmi dari pengelola Gedung Gelanggang Remaja.
"Soal laporan kehilangan tersebut kita sudah dengar, namun pihak gedung belum menyampaikannya ke kita," kata dia, Kamis petang.
Dia menganggap kalau permasalahan kehilangan ini belum memiliki kepastian. Namun, jika pengelola gedung melaporkannya, ia berjanji akan melakukan investigasi, bahkan siap mengganti kerugian senilai ratusan juta itu.
"Jadi jangan divonis dulu, yang nantinya bisa merusak citra kami (HMI). Ini belum pasti, karena pengelola belum lapor ke kami," pungkas dia. (Ado/Ans)