Jurus Jokowi Putus Ketergantungan Konsumsi Buah Impor

Meurut Jokowi, PT PN tidak pernah membuka lahan untuk buah-buahan.

oleh Silvanus AlvinAchmad Sudarno diperbarui 28 Nov 2015, 16:42 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2015, 16:42 WIB
20151126-Melihat Jokowi Menanam Pohon di Hutan Kalimantan Selatan
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Widodo menyaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya menanam pohon pada peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Nasional di Tahura Sultan Adam, Kalsel, Kamis (26/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bogor - Guna menggenjot produksi buah-buahan dalam negeri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan PT Perkebunan Nasional (PT PN), agar membuka 10 ribu hektare lahan untuk ditanami buah-buahan.

"Kalau PT PN siapkan saja, tidak usah banyak-banyak, 10 ribu hektare, kita bisa bayangkan muncul produksi berapa ton buah. Saya ngomong 10 ribu karena PT PN punya ratusan ribu dan jutaan hektare," ujar Jokowi dalam pembukaan Festival Buah dan Bunga Nusantara di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11/2015).

Selama ini, lanjut Jokowi, PT PN tidak pernah membuka lahan untuk buah-buahan. Perusahaan ini hanya menanam teh, kopi, karet, dan sawit.


Jokowi menerangkan, ‎Institut Pertanian Bogor (IPB) harus mendampingi PT PN dalam meningkatkan produksi buah. Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan mengonsumsi buah impor.

"Didampingi IPB. Saya tak ingin tunjuk buahnya yang ditanam harus apa. Tapi hektare yang saya sampaikan bisa dikerjakan secara profesional," tegas dia.

Tidak sekadar peningkatan produktivitas, Jokowi juga meminta disiapkan hilirisasi dari buah-buah tersebut. Tugas ini pun diberikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

"Urusan pascajuga harus ada yang urus. Tanam pepaya besar-besar, yang dihasilkan sangat bagus, karena jumlahnya banyak, pasar tak disiapkan, pascapanen tak disiapkan, 2 sampai 3 panen sudah tidak ada yang urus pepaya. Hilang produksi itu. Hanya diurus menaman, tidak pemasaran, kemasan tidak disiapkan," pungkas Jokowi. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya