Liputan6.com, Jakarta - Siti Maidah (30), pemilik tahu berformalin, kesal lantaran polisi menutup usaha yang dirintisnya sejak 4 tahun lalu. Ia mempertanyakan penahanannya kepada polisi karena menurut Siti, 90% produsen tahu juga menggunakan formalin sebagai pengawet.
"Hampir 90% (produsen tahu) pakai (formalin). Pedagang di pasar, mereka itu enggak mau tahu. Yang penting kondisi tahu bagus, mereka bisa jual, dapat untung," cetus Siti di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Siti menyampaikan sulitnya berjualan tahu jika tak menggunakan formalin. Para penjual tahu di pasar tradisional maupun tukang sayur tidak mau tahu dengan kandungan bahan pangan yang dipakai asalkan tahan lama dan bentuk tahu menarik konsumen.
Karenanya, tahu berformalin lebih laku terjual dibandingkan tahu tanpa formalin. Itu didasarkan pengalaman Siti sebelumnya sebelum beralih memproduksi tahu secara tidak jujur.
"Kalau tahunya enggak laku jual (karena cepat basi), mereka (penjual) nggak dapet untung, yang dimarahin siapa? Saya. Setelah kami dikomplain, mereka akan pindah ke produsen lain yang masih pada pakai formalin," jelas Siti.
Baca Juga
Siti mengaku tahu bahaya formalin jika dikonsumsi manusia. Namun hingga saat ini, dia mengaku belum pernah menerima keluhan tahu formalinnya meracuni orang atau mengakibatkan orang lain sakit. Agar lebih meyakinkan, ia mengklaim turut mengonsumsi tahu produksinya sebagai menu makan keluarganya sehari-hari.
"Saya tahu (bahaya formalin). Saya makan dan saya enggak mati sampai sekarang, dan alhamdulillah saya sehat," ujar Siti.
Resep Senior
Advertisement
Ia bercerita, pertama kali diajari meracik tahu berformalin oleh orang yang lebih dulu terjun ke dunia bisnis tahu. Formula tahu itu, kata dia, juga dipakai oleh para produsen tahu putih lainnya di Jabodetabek. Namun, ia menolak menyebutkan detail produsen nakal lainnya karena alasan jumlahnya terlalu banyak.
"Saya dapat ilmu dari sana (produsen tahu yang lebih senior). Bukan saya mengada-ngada (racikannya) sendiri. Masih dan banyak (produsen yang pakai formalin). Makanya, kan itu tidak perlu saya sebutin ya, karena se-Jabodetabek pabrik tahu putih banyak sekali," tutup dia.
Jajaran Subdit Industri Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya membongkar bisnis pabrik tahu yang selama ini berlaku curang. Adalah Siti Maidah (30) pemilik UD NJM dan 30 karyawannya yang memproduksi tahu berformalin.
Alasannya klasik, agar tahu tidak lebih tahan lama, tetap terlihat cantik dan laku di pasaran. Bisnis curang ini sudah dilakoni Siti sejak 2011 dengan omzet Rp 30 juta per bulan.
Â