Liputan6.com, Pekanbaru - Provinsi Riau menetapkan status siaga banjir dan longsor seiring meningkatnya intensites hujan. Status banjir ini berlangsung hingga akhir Desember nanti.
"Penetapan status siaga darurat ini dalam rangka antisipasi bencana longsor dan banjir. Terlebih lagi sebagaian besar wilayah Riau nantinya akan melangsungkan Pilkada serentak sehingga penanganan nantinya lebih maksimal," ujar Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi yang menjadi Komandan Satuan Tugas Posko Banjir dan Longsor, Senin (7/12/2015).
Nurendi menyebutkan, 1.100 personil siap dikerahkan ke sejumlah wilayah di Riau guna menangani bencana banjir dan longsor.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menjelaskan kekuatan tersebut belum termasuk personil gabungan yang ada di setiap kabupaten kota.
"Nanti akan ada bantuan dari kabupaten/kota yang ada," kata Edwar.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Willem Rampangilei mengatakan, pemerintah mengucurkan dana penanggulangan bencana banjir sebesar Rp 150 miliar.
"Dana itu merupakan anggaran yang dikeluarkan pemerintah secara nasional," jelas Willem dalam apel penetapan siaga banjir di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Dia menjelaskan, digelarnya apel tersebut maka seluruh petugas akan lebih siap dan memahami tugas serta fungsinya masing-masing dalam menangani bencana banjir dan longsor di Riau.
Sebelumnya pada pertengahan November 2015, ribuan rumah di Kabupaten Rokan Hulu direndam banjir setelah sejumlah sungai yang melewati daerah itu meluap karena guyuran hujan lebat.
Selain Rokan Hulu, banjir juga dilaporkan menggenangi wilayah Rokan Hilir yang turut disebabkan luapan sungai.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin menyatakan bahwa musim hujan di Riau akan terjadi hingga akhir tahun mendatang. Sementara itu pada Januari dan Februari akan kembali mengalami musim kemarau dan perlu antisipasi mencegah kebakaran lahan dan hutan.