Edukasi Lingkungan Untuk Pulihkan Cagar Alam di Gunung Ijen

Djarum Foundation menggelar kegiatan Edukasi Lingkungan dan Pencanangan Pemulihan Ekosistem Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2015, 05:24 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 05:24 WIB
Edukasi Lingkungan Untuk Pulihkan Cagar Alam di Gunung Ijen
Djarum Foundation menggelar kegiatan Edukasi Lingkungan dan Pencanangan Pemulihan Ekosistem Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen.

Liputan6.com, Jakarta Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life menggelar kegiatan Edukasi Lingkungan dan Pencanangan Pemulihan Ekosistem Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen pada Rabu (16/12) lalu di Lapangan Paltuding Rest Area Gunung Ijen, Banyuwangi.

Tak kurang dari 250 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pecinta lingkungan hadir mengikuti kegiatan ini. Nara sumber yang hadir antara lain, Mimi Murdiah dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan, Sunandar Trigunajasa, Kepala Bidang KSDA Wilayah III Jawa Timur, dan Hary Pranowo, Ketua Umum Banyuwangi SAR Independen serta moderator Agnes Santoso dari AV Peduli.

Dalam edukasi ini, peserta diajak mengetahui kondisi lingkungan Indonesia secara umum, dan khususnya Cagar Alam Kawah Ijen yang membutuhkan pemulihan ekosistem akibat tanaman dan pepohonan yang terbakar.

"Dari 27 Juta Ha wilayah konservasi sebanyak 2 juta ha mengalami kerusakan. Jadi, butuh pemulihan ekosistem bisa diserahkan oleh alam namun juga campur tangan manusia dengan cara menjaga kelestarian lingkungan," ujar Mimi Murdiah.

"Di lingkungan Cagar Alam Kawah Ijen ini cukup banyak alang-alang, semak-semak yang di musim kemarau rawan terbakar. Saat ini ada 150 Ha area yang rawan terbakar. Maka dari itu, jangan sampai membuang puntung sembarangan dan membiarkan bakar-bakaran menyala ketika merasa dingin," kata Sunandar.

Disamping itu berbagai penjelasan dan gambaran lain juga disampaikan para narsum guna menumbuhkan kesadaran untuk peduli dan menjaga kelestarian lingkungan.

"Kalau kalian ingin sesuatu coba tunjukkan dan lakukan. Jangan hanya berani demo akan sampah tapi aplikasinya cuma satu hari. Buatlah program dan randown walaupun dengan daya upaya sendiri. Buktikan pada pemerintah maupun komunitas, kita bener-bener melakukan," ujar Hary Pranowo.

Mahasiswa Jurusan Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Dwi Setyo Utomo mengaku edukasi lingkungan yang digelar Djarum Foundation sangat bermanfaat dan mampu menumbuhkan kesadaran untuk peduli lingkungan.

"Di acara ini kita mendapatkan kesadaran untuk peduli lingkungan. Lingkungan kawah ijen sebenarnya enak. Tapi akan mengganggu kalau melihat sampah. Padahal jika lingkungan bersih akan jadi penilaian baik bagi para wisatawan," ujar Dwi Setyo.

Setelah mengikuti edukasi lingkungan, para peserta juga menjadi saksi pemberian bantuan dan penandatanganan MOU antara Djarum Foundation bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam terkait penanaman 6.666 pohon cemara gunung di Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen.

Acarapun dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon cemara di lahan bekas terbakar. Puluhan Pelajar sekolah, Mahasiswa dan Masyarakat peduli lingkungan dari Banyuwangi sangat antusias mengikuti kegiatan penanaman pohon di kawasan Taman Wisata Alam Ijen yang digelar oleh Djarum Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda namun memiliki misi yang sama yakni melestasikan hutan dan menjaga ekosistem dengan keberlangsungan hidup manusia yang lebih baik.

Djarum Foundation menggelar kegiatan Edukasi Lingkungan dan Pencanangan Pemulihan Ekosistem Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen.

Penanaman pohon cemara yang dilakukan Bakti Lingkungan Djarum Foundation bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam merupakan salah satu rangkaian acara dari program Djarum Trees For Life "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak - Banyuwang" yang telah mencapai puncaknya di Kota Banyuwangi di penghujung tahun 2015 ini.

(*)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya