ISIS Tebar Teror 'Konser Berdarah', Ini Langkah Polda Riau

Sejumlah petinggi kepolisian daerah sudah diancam ISIS. Kelompok radikal itu menamainya 'Konser Berdarah'.

oleh M Syukur diperbarui 17 Des 2015, 12:06 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 12:06 WIB
Simbol ISISDitemukan Di Ambon
Pengawasan pergerakan ISIS juga ditemukan dilakukan di Ambon, Maluku. Tindakan ini dilakukan setelah petugas kepolisian menemukan simbol-simbol ISIS. di kota AMbon.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyatakan keadaan siaga I terhadap ancaman yang ditebar Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS. Sebab ancaman teror itu telah diterima petinggi di kepolisian seperti Kapolda, Kapolres, Kapolsek, serta markas kepolisian seperti Mapolda, Mapolres dan Mapolsek.

Sebagai antisipasi pengamanan, Mapolda Riau di Jalan Jenderal Sudirman dijaga super ketat. Saat ini, Kamis (17/12/2015) hanya ada satu akses ke luar masuk di Mapolda Riau.

Di pintu masuk Mapolda juga dilengkapi dengan pintu metal detector dan melewati petugas Provost Polda Riau yang bersenjata lengkap.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan pengamanan itu merupakan langkah antisipasi terhadap ancaman yang dilakukan kelompok radikal.

"Salah satu yang diwaspadai adalah ISIS. Sebagaimana instruksi dari Kapolri, pengamanan di Mako diperketat karena bisa saja menjadi target teror," ungkap Guntur.

Konser Berdarah

Pada Desember ini ISIS berencana melakukan aksi yang diberi kode "konser berdarah". Targetnya adalah Mako kepolisian, mulai dari Mapolda, Mapolres dan Mapolsek.

Tak hanya itu, kelompok ISIS juga disebut mengintai petinggi kepolisian di daerah, mulai dari kapolda, pejabat utama setingkat direktur, kepala biro dan kepala bidang, kapolres dan kapolsek. Rencananya, aksi itu dilakukan jelang akhir tahun ini.

Guntur menyebut memang ada indikasi salah satu target kelompok radikal adalah markas-markas kepolisian. "Oleh karena itu, status kita siaga I," tegas Guntur.

Selain kepolisian, sebut Guntur, tempat-tempat umum lainnya seperti rumah ibadah juga tak luput dari sasaran ancaman teror. Untuk mengantisipasi, polisi memperketat keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Ancamannya juga saat Natal dan Tahun Baru, termasuk kegiatan masyarakat yang mengundang banyak orang," ujar Guntur.

Sejauh ini, Polda Riau mengaku sudah memperkuat fungsi intelijen dan menyebar anggota berpakaian dinas melakukan patroli dan razia perbatasan guna mencegah dugaan serangan kelompok itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya