Liputan6.com, Pekanbaru - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS dikabarkan bakal melancarkan aksi bom bunuh diri di Indonesia pada pertengahan Desember nanti. Targetnya mulai dari petinggi di kepolisian dan masyarakat umum, bahkan ancaman ini sudah terang-terangan disampaikan ke beberapa kepolisian daerah atau polda di Tanah Air.
Menyikapi ancaman ISIS, jajaran polda di Indonesia termasuk Riau, bakal menetapkan Siaga I pada pertengahan Desember 2015. Status ini masih menunggu instruksi dari Mabes Polri di Jakarta.
"Tidak menutup kemungkinan ada di Riau (ISIS), termasuk perekrutannya. Kita perlu waspada karena mereka (kelompok radikal) sudah terang-terangan menyampaikan ancaman ke beberapa Mapolda," jelas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan, Selasa (1/12/2015).
Baca Juga
Menurut Guntur, perintah bakal menetapkan Siaga I sudah diinstruksikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti pada hari ini. Untuk itu, Polda Riau tengah mempersiapkan pengamanan internal, termasuk sejumlah personel dengan rompi-rompi antipeluru.
"Kita juga akan meningkatkan razia di tempat keramaian, tempat umum dan jalur perbatasan," tukas Guntur.
Selain ancaman terhadap internal kepolisian, pergerakan ISIS juga ditengarai bakal mengancam masyarakat, serta kelompok lainnya, seperti kelompok Syiah dan kelompok Lia Eden.
"Maka perintah Kapolri, kita (polisi) harus melakukan komunikasi dengan beberapa kelompok dan aliran agama. Diperkirakan pergerakan mereka pertengahan Desember nanti," sebut dia.
Deteksi Dini
Selain itu, tambah Guntur, Kapolri juga memerintahkan setiap polda dan jajarannya mempertajam monitoring dan deteksi dini terhadap pergerakan ISIS. Termasuk di daerah rawan, terpencil dan jauh di pedesaan.
"Semua lini kita persiapkan, termasuk juga melakukan sosialisasi melalui tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya, bahkan juga ke media," sambung Guntur.
Menurut Guntur, bentuk teror ISIS ini diduga akan serupa dengan aksi lainnya di luar negeri, seperti dalam pelaksanaan konser dan acara-acara besar.
"Kita duga aksinya sewaktu pelaksanaan konser, lalu juga Natal dan Tahun Baru. Untuk itu kita akan menyebar personel berseragam, khususnya dalam pengamanan acara besar di Desember ini. Selain itu juga meningkatkan patroli di tempat rawan berkembangnya ISIS. Kita juga akan bekerja sama dengan TNI dan pihak lainnya," pungkas Guntur.