Anak Buahnya Tertembak Kawanan Bandit, Ini Kata Irjen Tito

Dilema polisi saat menjalankan tugas; terlalu cepat menembak berisiko salah sasaran. Telat menembak nyawa taruhannya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 19 Des 2015, 01:52 WIB
Diterbitkan 19 Des 2015, 01:52 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian membesuk salah satu anggot Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras), Ajun Inspektur Satu Hasundungan Siregar yang tertembak oleh perampok di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Menurut Tito, apa yang dialami anak buahnya tersebut merupakan bagian dari risiko pekerjaan seorang petugas kepolisian.

Hasudungan mengalami luka tembak di bahu kiri saat berupaya menangkap kawanan bandit yang kerap mengincar kontainer. Hasudungan dirawat di RS Puri Medika, Jakarta Barat.

"Risiko pekerjaan kepolisian, ya begitu. Jika terlalu cepat menembak nanti yang kena bukan orang yang diincar, terlambat nembak nanti kita yang kena," kata Tito di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Sampai saat ini, kata Tito, pihaknya masih memburu dua tersangka pembawa senpi yang menyerang Hasundungan. Bahkan polisi bergerak cepat. Identitas tersangka sudah dikantongi.

"Kami bentuk tim baru untuk mengejar tersangka. Dua tersangka membawa 2 senpi jenis revolver. Identitasnya sudah kita kantongi," tutur mantan Kepala Densus 88/Antiteror ini.

Kondisi Hasudungan berangsur membaik. Proyektil yang sempat bersarang di tubuhnya sudah berhasil diangkat.

Kronologi Baku Tembak

Hasudungan masih mengingat kejadian pahit yang dialaminya itu. Saat itu dia dan beberapa timnya tengah mengejar kawanan perampok spesialis kontainer hingga ke Musi Rawas, Sumatera Selatan.

"Posisi teman-teman sedang menggedor pintu depan rumah sasaran, tapi belum juga terbuka. Saya jaga di kebunnya di bagian belakang rumah. Saya terkejut ada anak muda yang keluar lewat pintu  belakang," cerita Hasudungan.

Pemuda tersebut, dia melanjutkan, terlihat menenteng sebuah pistol. Pemuda tersebut tampak berbincang dengan rekannya. Saat itu juga, Hasudungan langsung mengontak rekan-rekannya.

Namun sayang, korban yang tengah mengontak anggota lainnya justru dibalas tersangka dengan menodongkan pistol ke arah korban. Adu saling todong senjata pun tak bisa dihindarkan.

"Saya telpon kawan yang di depan, tidak diangkat-angkat. Saya dengar sepertinya pintu depan sudah dibuka, lalu dari pintu samping tersangka keluar, dia bawa rev (senpi revolver). Saya bidikkan senjata saya," ujar Hasudungan.

"Dia (tersangka) arahkan senpi ke saya. Saya bidik. Daripada telat nembak, saya jatuhkan diri ke belakang sambil nembak. Dia juga menembak," dia menambahkan.

Namun sayang, saat posisi Hasundungan kurang menguntungkan. Di belakangnya ternyata juga sudah ada anak muda yang memegang senpi.

"Dibelakang saya, ada anak muda yang bawa senpi juga, tapi dia enggak menembak, langsung kabur dia. Saya balas tembak ke tersangka sembari menghindar dan akhirnya tangan kiri saya kena," kata Hasudungan.

Mendengar tembakan dan teriakan, tim jatanras dari depan rumah pelaku datang membantunya dan membalas tembakan. Namun kedua pelaku bersenjata tadi sudah melarikan diri. Dan Hasundungan langsung dievakuasi ke mobil.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya