Alasan Indonesia Siaga I Jelang Natal dan Tahun Baru

Indonesia memang menjadi salah satu negara sasaran serangan teror.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 22 Des 2015, 04:14 WIB
Diterbitkan 22 Des 2015, 04:14 WIB
20151202-Luhut Pandjaitan
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru akhir tahun ini, pemerintah meningkatkan status keamanan Indonesia menjadi Siaga I. Bukan hanya di Jakarta, namun status tersebut juga berlaku secara nasional atau setiap propinsi.

Menko Polhukam Luhut Panjaitan memberikan penjelasan mengapa pemerintah memberlakukan status Siaga I nasional. Hal tersebut berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak diberlakukan status Siaga I.

“Ancaman itu kelihatannya global, jadi bukan hanya kita saja yang siaga. Jadi jangan berpikir Indonesia saja, tapi itu terjadi di mana-mana,” ujar Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 21 Desember 2015.

Indonesia memang menjadi salah satu negara sasaran serangan teror. Pertukaran data intelijen pun dilakukan. Salah satu hasil peringkusan 6 anggota terduga kelompok ekstrem ISIS di Mojokerto, Jawa Timur, oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Sabtu 19 Desember kemarin.


“Kita melakukan pertukaran intelijen sehingga lebih bagus. Kita meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Saya sebagai Menko Polhukam sangat konsentrasi sekarang menyangkut keamanan ini, karena ini menyangkut bidang saya,” tutur Luhut.

Luhut menambahkan, kementerian maupun lembaga di bawah koordinasinya berupaya meningkatkan keamanan ekstra di sejumlah titik di Indonesia. Salah satunya area publik yang memang menjadi obyek vital.

“Kita melakukan pengamanan misalnya semua Airport, khususnya internasional untuk lebih berjaga-jaga,” tutup Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya