Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Humas PT KAI Persero DAOP 6 Yogyakarta Eko Budiyanto menyatakan, jumlah penumpang yang turun di DAOP 6 Yogyakarta meningkat dari biasanya, khususnya di Stasiun Tugu, Yogyakarta.
"Khusus Stasiun Tugu sehari antara 5800 sampai 6200 penumpang. Untuk yang berangkat, kisarannya sama. Kita berharap, pelayanan tahun ini lebih baik dari sebelumnya," kata Eko di Yogyakarta, Kamis 24 Desember 2015.
Ia mengatakan ketersediaan tiket kereta api (KA) sampai 4 Januari 2016 untuk kelas ekonomi sudah sangat tipis. Penjualan tiket bergantung pada tiket KA yang dibatalkan.
"Jangan khawatir, apabila ada pembatalan tiket langsung akan kami jual kembali," ujar Eko.
Baca Juga
Melihat antusias masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api, PT KAI mengujicobakan rangkaian kereta panjang. Dirut PT KAI Persero Edi Sukmoro menerangkan, biasanya dalam 1 rangkaian kereta hanya ada 7 gerbong. Namun pada liburan Natal dan Tahun Baru ini akan ada 14 gerbong per rangkaian.
"Itu bisa mengangkut hingga 1.500 penumpang dalam sekali jalan. Dimulai dari kereta Ekonomi Kertajaya. Nanti terus menerus setelah Natal dan Tahun Baru akan dioperasikan," kata Edy saat piket Posko Nataru di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Terkait lonjakan penumpang libur akhir tahun ini, jumlah penumpang naik 1% dibandingkan periode sama pada tahun lalu. Edy menyebut total penumpang dari 20 Desember 2015 hingga 5 Januari 2016 akan ada 4,2 juta penumpang.
"Kenaikan tergantung tempat duduk yang disediakan. Kalau tidak ditambah, tidak ada kenaikan. 1 tempat duduk, 1 orang. Jadi, sudah dapat diketahui datanya," tutur Edi.
Ia juga mengantisipasi kelancaran pelayanan penumpang, termasuk di dalamnya pencegahan penggunaan tiket palsu. Menurut dia, penggunaan tiket palsu mudah dikenali petugas sehingga pengguna tiket palsu akan mudah tertangkap.
"Karena sekarang sudah one man, one sit. Tidak mungkin satu kursi untuk 2 orang. Di boarding pass juga akan meneliti satu persatu, manakala tiket itu bukan tiket asli," ucap Edy.