Kapolda Tito: Teroris Incar Mungkin Karena Saya Eks Kepala Densus

Ancaman teror ‎ditargetkan kepada individu yang ada di institusi Polri.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 25 Des 2015, 18:10 WIB
Diterbitkan 25 Des 2015, 18:10 WIB
20151223-Kapolda Metro Beserta Ketua PBNU Bincang Bahas Keamanan Natal dan Tahun Baru
Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siradj (kiri) berbincang dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Kantor PBNU, Jakarta, (23/12). Kedatangan Kapolda membahas keamanan jelang Natal dan Tahun Baru 2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian menjadi target utama ancaman teror oleh sejumlah kelompok teroris di Indonesia. Tak hanya itu, ancaman teror juga ‎ditargetkan kepada individu yang ada di institusi tersebut.

Selain Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Komjen Purnawirawan Gories Merre, ‎Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian juga disebut-sebut menjadi salah satu target aksi terorisme.

"Salah satu orang mengaku ingin menyerang Kapolda Metro, selain Kapolri," ujar Tito saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/12/2015).

Ancaman tersebut, kata Tito, merupakan risiko profesinya sebagai anggota polisi. Apalagi, dia pernah menjadi pimpinan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror yang menjadi musuh utama para teroris.

"Tanyakan mereka (kenapa jadi target). Mungkin karena saya bekas Kepala Densus 88 dan (sekarang) Kapolda, mungkin itu. Tapi saya kan, mati hidup di tangan Tuhan. Tidak usah takut," tandas Jenderal Bintang 2 itu.

Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku, ancaman semacam itu sudah biasa bagi anggota polisi. Badrodin menganggap, ancaman tersebut dimanfaatkan penebar teror untuk memecah konsentrasi petugas keamanan.

"Bisa saja ini hanya siasat memecah konsentrasi supaya fokus mengamankan pejabat kepolisian. Tapi yang disasar adalah pihak lain," ucap Badrodin, Kamis 25 Desember 2015.

Karena itu, Badrodin meminta semua pihak tetap waspada. Dia juga menginstruksikan agar anak buahnya tetap fokus pada pengamanan di titik-titik yang sudah dipetakan.

"Karena itu, kita tidak boleh lengah. Ini jadi suatu warning, memberikan kewaspadaan kita," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya