Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Menara Cakrawala mati pasca-ledakan bom dan serangan tembakan teroris di salah satu gerainya, Starbucks Coffee. Aparat berwajib, pengelola gedung, satpam serta beberapa petugas kebersihan terlihat membersihkan area parkir depan Starbucks dari bekas pecahan kaca dan ceceran darah terduga pelaku.
Selain itu, 2 mobil pengunjung yaitu Daihatsu Sirion putih dan Nissan Grand Livina silver yang berlubang akibat tertembus timah panas saat baku tembak juga dievakuasi menggunakan truk derek Direktortorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya dari lokasi.
Kepolisian masih melarang pengelola dan penyewa Menara Cakrawala beraktivitas karena lokasi harus steril untuk kepentingan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, untuk pusat perbelanjaan di sekitar MH Thamrin lainnya, diperbolehkan beroperasi normal.
Advertisement
Baca Juga
"(Mal buka) Boleh kecuali yang ada ledakan. Ini untuk proses penyelidikan untuk pengungkapan kasus ini. Ada police line, tidak boleh dirusak, dimasuki siapapun," kata Iqbal di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2015).
Polisi memastikan, teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dilakukan kelompok radikal ISIS yang dipimpin Bahrun Naim. Nama tersebut, menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, bukanlah 'pemain' baru sebagai penebar teror di Indonesia. Bahrun juga disebut mempunyai pengaruh yang besar di wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi.
Dalam teror bom Thamrin tersebut, 7 orang tewas, yaitu 5 pelaku dan 2 warga sipil. Sedangkan belasan lainnya terluka.