Menara Cakrawala Tutup Hingga Penyelidikan Bom Jakarta Selesai

Kepolisian masih melarang pengelola dan penyewa Menara Cakrawala beraktivitas karena lokasi harus steril.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Jan 2016, 13:07 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 13:07 WIB
20160114-Polisi-Sisir-Lokasi-Pengeboman-Jakarta-YG
Petugas kepolisian saat melakukan penyelidikan di dekat lokasi pos pol sarinah, Jakarta, Kamis, (14/1/2016). Beberapa ledakan dan suara senjata api terjadi di pusat ibukota. (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Menara Cakrawala mati pasca-ledakan bom dan serangan tembakan teroris di salah satu gerainya, Starbucks Coffee. Aparat berwajib, pengelola gedung, satpam serta beberapa petugas kebersihan terlihat membersihkan area parkir depan Starbucks dari bekas pecahan kaca dan ceceran darah terduga pelaku.

Selain itu, 2 mobil pengunjung yaitu Daihatsu Sirion putih dan Nissan Grand Livina silver yang berlubang akibat tertembus timah panas saat baku tembak juga dievakuasi menggunakan truk derek Direktortorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya dari lokasi.

Mobil yang terkena peluru di depan Starbucks (Liputan6.com/ Audrey Santoso)

Kepolisian masih melarang pengelola dan penyewa Menara Cakrawala beraktivitas karena lokasi harus steril untuk kepentingan penyelidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, untuk pusat perbelanjaan di sekitar MH Thamrin lainnya, diperbolehkan beroperasi normal.

"(Mal buka) Boleh kecuali yang ada ledakan. Ini untuk proses penyelidikan untuk pengungkapan kasus ini. Ada police line, tidak boleh dirusak, dimasuki siapapun," kata Iqbal di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2015).

Polisi memastikan, teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dilakukan kelompok radikal ISIS yang dipimpin Bahrun Naim. Nama tersebut, menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, bukanlah 'pemain' baru sebagai penebar teror di Indonesia. Bahrun juga disebut mempunyai pengaruh yang besar di wilayah Jawa Tengah dan Sulawesi.

Dalam teror bom Thamrin tersebut, 7 orang tewas, yaitu 5 pelaku dan 2 warga sipil. Sedangkan belasan lainnya terluka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya