Polri: Bahan Peledak di 3 TKP Teror Thamrin Low Explosive

Dijelaskan lebih lanjut, untuk TKP di pos polisi, bahan peledak dibungkus dari tabung gas elpiji 3 kg sebagai casing.

oleh Oscar Ferri diperbarui 16 Jan 2016, 03:52 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2016, 03:52 WIB
20160114-Kondisi-TKP-Sarihan-AY
Sejumlah korban tergeletak di jalan di lokasi tempat pengeboman di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Hingga saat ini polisi kondisi di lokasi masih menegangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Kombes Pol Budi Suryanto mengatakan, aksi terorisme di perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat jika dibagi maka terdiri dari 3 lokasi. Yakni kedai kopi area Menara Cakrawala, pos polisi, dan halaman depan kedai kopi.

‎"Kalau disebutkan TKP 1 di kedai kopi, TKP 2 di pos pol, TKP 3 halaman kedai kopi," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Dari lokasi-lokasi itu, lanjut Budi, Tim Puslabfor berhasil mengumpulkan semua bahan peledak. Di mana pada umumnya unsur bahan peledak berisi di antaranya pemicu ledakan, detonator, cashing pembungkus bahan peledak, power, rangkaian kabel, isian bahan peledak, dan switching.

"Dari ketiga TKP ini unsur-unsur itu semua berhasil kami dapatkan dan sudah kami lakukan pemeriksaan di labfor. Ternyata bahan peledak yang digunakan bahan low explosive. Bahan peledak bunyi keras itu tergantung dari banyak isian dari dalam casing. Makin banyak makin keras. Tapi kualitas ledakan low explosive," ucap Budi.

Dijelaskan lebih lanjut, untuk TKP di pos polisi, bahan peledak dibungkus dari tabung gas elpiji 3 kg sebagai casing. Isinya serbuk bahan peledak, paku, mur, dan lempengan besi bulat. Selain itu ada serpihan, pemicu, power.

"Pemicu terbuat dari bohlam lampu. Kalau dipecah ada kawatnya untuk memicu. Itu dihubungkan ke baterai. Baterai dari aki sepeda motor. Butuh kekuatan besar dari baterai biasa. Sehingga itu bisa membahayakan bagi orang di sekitarnya," jelas budi.

Bom di TKP di kedai kopi dan halaman kedai kopi juga hampir sama isinya. Namun, casingnya terbuat dari pipa besi. Dalamnya terdapat paku, mur, dan juga aki motor sebagai abterai. Pemicunya pun juga terbuat dari bohlam lampu.

"Hubungan pelaku dan dan bahan peledak, bahan peledak ada di tubuhnya. Bahan dibawa yang bersangkutan. Ada yang meledakkan diri, ada yang diletakkan," ucapnya.

Dari database yang dimiliki Puslabfor Polri, bahan peledak itu isinya sama dan mirip dengan bahan peledak dengan peristiwa bom di sejumlah lokasi di daerah lain. Seperti teror bom di dalam Masjid Polres Cirebon, Jawa Tengah dan di Beiji, Depok, Jawa Barat.

"Isinya sama. Ini semua bisa yakini dengan menghimpun database ledakan bom yang sudah pernah terjadi," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya