Liputan6.com, Jakarta - Suasana di Jalan Tanah Tinggi 1, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat petang sempat mencekam, saat terjadi baku tembak antara polisi dengan Riko, yang bersembunyi di rumah orang tuanya. Karena terdesak, penyerang polisi saat menggerebek narkoba di Kampung Berlan juga membalas tembakan dengan membabi buta.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (23/1/2016), imbauan polisi agar menyerah ternyata tidak ada tanggapan. Puluhan polisi yang dikerahkan pun menyebar, khawatir Riko yang diduga bandar besar narkoba meloloskan diri.
Baca Juga
Khawatir baku tembak makin gencar, polisi pun mengungsikan warga untuk menghindari peluru nyasar. Di tengah warga yang berlarian keluar rumah dan menjauh dari lokasi, polisi kembali memberondong tembakan ke arah kamar yang menjadi tempat persembunyian Riko.
Advertisement
Baca Juga
Setelah tidak terdengar ada reaksi tembakan balasan, polisi mendekati lokasi persembunyian Riko. Pelaku akhirnya tewas terkena berondongan peluru polisi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian yang ikut memantau penyergapan, tak memberi komentar. Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat menyatakan anak buahnya terpaksa menembak karena pelaku memiliki senjata dan menembak ke arah polisi.
Namun, jenazah Riko tidak bisa langsung dibawa karena harus meminta kesediaan pihak keluarga. Jenazah baru bisa dievakuasi menjelang malam dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk dilakukan autopsi.
Selain Riko, polisi sebelumnya juga menembak Ade Badak alias Priyo Oza Wijaya, karena melawan saat disergap di kawasan Cawang, Kamis malam. Dengan penembakan Riko dan Ade Badak, polisi masih memburu pelaku lain yang diduga terlibat menyerang polisi saat penggerebekan narkoba di kawasan Berlan.