Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sudah berkoordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terkait permasalahan yang dihadapi warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Hal itu dilakukan untuk mengakomodir warga eks Gafatar yang ingin bertransmigrasi.
Ia menambahkan, target daerah atau lokasi yang menjadi sasaran warga Gafatar yang memilih transmigrasi yaitu Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Meski begitu, semua prosedural yang berlaku harus dilewati oleh warga eks Gafatar.
"Saya dapat info dari Kadinsos Jawa Timur bahwa mereka sudah lakukan identifikasi. Dan ada di antara mereka sebagian yang memang mengambil pilihan mengikuti program transmigrasi," kata Khofifah di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Lingkungan Kemensos di Ancol, Jakarta Utara, Senin 25 Januari 2016 malam.
Baca Juga
"Sudah koordinasi ke Menteri PDT, jika memang untuk ikut program transmigrasi maka itu ditransmigrankan secara formal dengan catatan bahwa sisi keindonesiaan dan keagamaan mereka memang sudah clear (bersih). Saya tanya menteri transmigrasi, sasaran transmigrasi saat ini Kaltara dan Kaltim," imbuh Khofifah.
Dengan begitu, persoalan penampungan warga eks Gafatar tidak menjadi polemik di tengah-tengah keberadaannya. Sebab program transmigrasi eks Gafatar sudah melalui proses administrasi yang benar.
Sementara itu, untuk kapan realisasinya, Khofifah menegaskan hal itu sepenuhnya diserahkan pada pemerintah daerah yang dituju dan pemerintah daerah yang akan mentransmigrasikan warga eks Gafatar.
"Tugas Kemensos pada sisi perlindungan kemanusiaannya dan keamanan mereka di penampungan. Ya terserah wilayah, kalau dari Jatim mereka bertransmigrasi di Kaltim pasti mereka komunikasi tidak hanya antarpemprov tapi antarpemkab supaya titik di mana mereka akan mengisi transmigrasi akan terindetifikasi," kata Khofifah.