Liputan6.com, Lampung - Bencana angin puting beliung melanda wilayah Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, pada Minggu siang (20/4/2025). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan.
Kapolsek Pulau Panggung, AKP Jumbadio mengatakan bahwa angin kencang datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, sejumlah rumah warga tak mampu menahan kuatnya terpaan angin.
Baca Juga
"Peristiwa terjadi saat hujan deras, disertai angin kencang yang cukup kuat. Dari hasil pendataan di lokasi, sebanyak 21 rumah warga mengalami kerusakan, sebagian besar pada bagian atap," ujar Jumbadio kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Advertisement
Fasilitas Umum Ikut Terdampak
Tak hanya rumah warga, angin puting beliung juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum dan mengakibatkan pohon-pohon tumbang di sejumlah titik.
"Satu fasilitas umum yang terdampak adalah Pos Kesehatan Desa atau Postu Pekon Sidomulyo. Selain itu, beberapa pohon tumbang dan mengganggu akses jalan di sekitar lokasi," ungkapnya.
Warga sekitar sempat panik saat kejadian berlangsung. Namun, situasi berhasil dikendalikan setelah cuaca kembali membaik. Petugas gabungan bersama warga langsung melakukan pembersihan dan penanganan awal terhadap kerusakan yang terjadi.
Advertisement
Warga Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Meski kejadian tersebut cukup mengkhawatirkan, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, pihak kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kami imbau masyarakat tetap waspada, karena saat ini Provinsi Lampung sedang memasuki masa pancaroba, yakni peralihan dari musim hujan ke kemarau,” katanya.
Dia menegaskan, keselamatan pribadi dan keluarga harus diutamakan, serta mengajak warga segera melapor kepada pihak terkait jika kembali terjadi cuaca ekstrem atau kejadian serupa.
“Kesigapan dan kehati-hatian adalah kunci untuk meminimalisasi risiko,” dia memungkasi.
