Alasan 10 Anggota OPM Puncak Jaya Serahkan Diri

Bupati Henok Ibo mengaku mendekati kelompok Goliat sejak dia menjabat sebagai wakil bupati.

oleh Katharina Janur diperbarui 26 Jan 2016, 16:24 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2016, 16:24 WIB
Bupati Puncak Jaya Henok Ibo
Bupati Puncak Jaya Henok Ibo (Liputan6.com/ Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Teranus Enumbi, anak muda berumur 20-an tahun itu selalu menundukkan kepala. Mimik mukanya malu-malu, sesekali tersenyum kepada sejumlah petinggi TNI/Polri yang berada di Ruang Cenderawasih Mapolda Papua.

Siang tadi, Teranus dan 9 temannya yang sebelumnya menjadi anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (OPM) di bawah pimpinan Goliat Tabuni di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, menyerahkan diri. Mereka baru pertama kali turun dan melihat Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua.

"Rasanya senang. Saya tidak tahu bingung mau berbuat apa. Tetapi saat ini saya sudah bergabung dengan pemerintah," kata Teranus dalam bahasa Indonesia yang terbata-bata, Selasa (26/1/2016) usai bertemu dengan sejumlah petinggi TNI/Polri di Mapolda Papua.

Di hadapan forum, dia bersama dengan 9 teman lainnya merasa kecewa dengan kepemimpinan Goliat Tabuni yang telah berbohong kepada anak buahnya. Sebab selama ini Goliat Tabuni selalu menyebutkan tak pernah berhubungan dengan pemerintah, tetapi ternyata Goliat mengirimkan 2 istri dan anaknya untuk bertemu langsung dengan Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo.

"Saya ini yang menjaga pintu keluar masuk Goliat dan melindungi dia (Goliat) dari apapun. Tetapi nyatanya, Goliat lewat pintu belakang menipu kami dan meminta makan dari pemerintah. Ini terbukti dengan adanya foto 2 istrinya di kediaman Bupati Puncak Jaya. Foto ini diketahui pada 19 Desember lalu. Apalagi Bapak Bupati juga telah memberi tahu kami bahwa Goliat telah lama membina hubungan dengan dirinya," kata Teranus di Jayapura.

Terinus Enumbi (kaos hijau)  Komandan Peleton OPM Tingginambut, Puncak Jaya saat di Polda Papua (Liputan6.com/ Katharina Janur)

Karena kekecewaan inilah akhirnya Teranus dan sejumlah pengikutnya langsung menyatakan diri bergabung dengan NKRI, melalui Bupati Puncak Jaya Henok Ibo.

Teranus sempat marah dan kecewa atas penipuan Goliat. Dia beberapa kali mengeluaran tembakan ke udara. Tetapi, tak lama kemudian Goliat pun mengaku di hadapan mereka bahwa selama ini sudah berhubungan dengan pemerintah.

"Goliat pun minta maaf atas perbuatannya dan dirinya berpesan kepada kami untuk tak membuat gerakan tambahan, misalnya dengan merampas senjata, membunuh, dan lainnya. Dia juga berpesan silakan bergabung dengan pemerintah dan saya akan menyusul cepat atau lambat," kata dia.

Sementara itu, Bupati Henok Ibo mengaku mendekati kelompok Goliat sejak menjabat Wakil Bupati Puncak Jaya 2010. Saat dilantik menjadi Bupati Puncak Jaya pada 8 Maret 2012, pendekatan kepada kelompok OPM lebih intensif.


10 Anggota OPM menyerahkan diri ke pemerintah daerah. (Liputan6.com/Katharina Janur)

"Presiden Joko Widodo pernah berbicara langsung kepada saya untuk membawa langsung Goliat Tabuni kepada Pak Presiden. Semua hasil pertemuan yang pernah kami lakukan, baik itu dengan istri Goliat atau pengikut Goliat lainnya telah kami sampaikan kepada Presiden," kata Henok Ibo di tempat yang sama.

Dia juga mengatakan, foto-foto pertemuannya dengan istri dan anak Goliat juga sudah disampaikan kepada Jokowi melalui Teten Masduki.

Ibo menuturkan, pendekatan yang selama ini digunakan untuk mendekatkan dengan kelompok ini adalah dengan 'pendekatan dapur'. Baik pengikut maupun istri dan anak dari Goliat diberikan tempat untuk melakukan apapun di kediamannya.

Tidak hanya untuk bisa makan dan minum, tetapi Henok juga memberikan apapun yang diminta oleh Goliat.

"2 istri Goliat dan anaknya telah 3 kali makan di rumah kami. Mereka juga telah 3 kali masuk ke rumah doa yang berada di Mulia," Ibo menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya