Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) hari ini menyerahkan data satelit resolusi tinggi, kepada instansi pemerintah dan pemerintah daerah (Pemda), serta meluncurkan Katalog Data Satelit Nasional.
Selain memudahkan pengelolaan sumber daya alam, manfaat data satelit resolusi tinggi juga dapat menentukan lokasi yang tepat, untuk melihat Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret mendatang.
"Yang berkaitan dengan GMT itu Lapan Bandung, karena mereka berkaitan dengan antariksa matahari. Tapi kami mungkin hanya memberi tahu lokasi saja (untuk dapat melihat GMT)," kata Deputi Penginderaan Jauh Lapan Orbita Roswintiarti di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (27/1/2016).
Karena itu, kata Orbita, Lapan akan menyediakan data potensi-potensi wilayah terbaik untuk pengamatan GMT. Termasuk, tempat yang berpotensi untuk pengembangan pariwisata.
"Kita akan menyediakan data potensi-potensi apa saja yang ada di wilayah tersebut. Datanya itu citra. Kami hanya menyediakan citranya untuk keperluan lokasi-lokasi tourism (pariwisata) dan lokasi pengamatan yang bagus," jelas dia.
Baca Juga
Orbita mengatakan, GMT dapat digunakan untuk menarik wisatawan asing datang ke Indonesia, khususnya wilayah-wilayah yang dilalui gerhana.
"Sekarang justru isunya malah (GMT) akan digunakan untuk peningkatan tourism di salah satu lokasinya, seperti Bangka Belitung, Halmahera Timur, dan Maluku Utara," pungkas Orbita.
Gerhana Matahari Total (GMT) akan melintasi 12 provinsi di Tanah Air pada 9 Maret mendatang. Yakni Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Selain 12 provinsi tersebut, wilayah yang lain hanya akan mendapatkan gerhana matahari sebagian, dengan waktu yang berbeda-beda pula.