Liputan6.com, Jakarta - Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah dipulangkan dari Kalimantan, masih ingin melakukan transmigrasi dan melakukan aktivitas bertani. Ini sesuai dengan program kerja mereka.
Terkait hal itu, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengaku akan memfasilitasi eks anggota Gafatar yang ingin bertani. Karena sebagai warga Indonesia, mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga lainnya.
"Harusnya diterima. Mereka warga negara Indonesia juga. Dan saya kira, kalau musim berganti, manusia juga berubah," ujar Ketum HKTI Mahyudin di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Wakil Ketua MPR itu pun mengatakan, jangan ada yang mendiskreditkan para eks Gafatar serta menjauhi mereka. Masyarakat juga diimbau agar memaafkan mereka.
"Saat tuhan maha pengampun, masa kita tidak bisa memaafkan orang saat kembali ke jalan yang benar," kata dia.
Politikus Golkar itupun juga meminta agar masyarakat tidak memberikan stigma bahwa mereka sebagai orang sesat, terutama bagi yang ingin bertani kembali.
"Jangan lantas dicap mereka (eks Gafatar) sebagai orang sesat. Jangan begitu cara pikiran kita," ujar dia.
HKTI mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional periode 2015-2020. Ketua HKTI Mahyudin pun berjanji dan meminta para pengurus untuk memakmurkan petani dan pedesaan.
"Untuk memakmurkan petani dan pedesaan demi kejayaan nusa bangsa, berdasarkan Pancasila. Dengan ini saya kukuhkan Dewan Pimpinan Nasional HKTI periode 2015-2020," ujar Mahyudin.