Liputan6.com, Jakarta - Kedua kubu Partai Golkar sepakat mengadakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menentukan kepengurusan baru partai berlambang beringin itu. Aburizal Bakrie dan Agung Laksono pun mengundurkan diri sebagai ketua umum demi persatuan Golkar.
Kini, partai beringin mulai mencari kandidat untuk ketua umum. Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Zainuddin Amali, ia mempersilakan bagi siapa saja yang ingin menjadi ketua umum.
"Saya kira masih banyak kader Golkar yang siap memimpin partai ke depan lebih baik dari saya. Untuk itu, saya mempersilakan mereka. Pilih yang lain saja dulu kalau tidak ada, boleh saya," ucap Zainuddin Amali di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).
Baca Juga
Zainuddin mengatakan, ia tidak akan mencalonkan diri dan mendukung siapa pun yang akan menjadi ketua umum Golkar. "Saya tidak akan maju dan mempersilakan karena kader terbaik pasti dipilih oleh peserta munas."
Sejumlah nama disebut-sebut untuk menjadi calon ketua umum. "Calon Ketua Umum Golkar ada Agus Gumiwang Kartasasmita, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Gusti Iskandar Sukma Alamsyah. Syarat menang jadi ketua umum adalah harus mendapatkan 30% dari total 549 suara," papar Zainuddin.
SK Munas Riau
Soal Munas Riau yang kembali diperpanjang masa berlakunya, Zainuddin menyambut baik, karena menjadi punya payung hukum.
"Munas Riau memang sudah (disahkan) itu, berarti ada payung hukumnya. Itu bagus untuk segera dijalanka," kata dia.
Munas Riau, lanjut Zainuddin, sudah mati kembali dihidupkan untuk bisa munaslub nanti. Yang penting 1, semuanya untuk munaslub.
Tim Transisi
Menurut Zainuddin, dengan kembali aktifnya Munas Riau, itu tidak akan memengaruhi tim transisi. Karena dalam tim transisi bersisi politisi senior Golkar, seperti Jusuf Kalla dan BJ Habibie.
"(Munas Riau) Enggak akan pengaruhi tim transisi karena (tim transisi) bisa survive mengawasi dan isinya senior semua. Tidak ada yang meragukan Habibie dan JK, sehingga saya punya optimisme, mereka akan berfungsi sesuai harapan kita untuk jadi wasit dan fasilitator yang baik," ucap dia.
Diselenggarakannya munaslub, lanjut Zainuddin, memang bertujuan untuk menyelesaikan dan menuntaskan segala persoalan yang ada di dalam Golkar.
"Sekarang sudah mau melaksanakan munaslub, kita sudah senang kedua kubu mau menyetujui itu," kata dia.
"Tugas tim transisi mencari mekanisme supaya munaslub nanti berkeadilan, melibatkan semua pihak. Dan yang paling penting hasilnya nanti tidak akan kembali memunculkan gugatan karena itu yang kita khawatirkan," imbuh Zainuddin.
Tim transisi, lanjut dia, sekarang tinggal bagaimana memposisikan diri mereka dengan SK Munas Riau yang sudah kembali aktif.
"Kita butuh para senior untuk kawal munaslub. Kalau kita dilepas, nanti akan muncul lagi problem pada kemudian hari. Peran JK untuk tim transisi jangan dipandang kecil, karena dengan kehadirannya serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pada rapimnas lalu pasti ada perannya," tutup Zainuddin.
Advertisement