Liputan6.com, Malang - Data awal jatuhnya pesawat Super Tucano TT 3108 di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur telah selesai dikumpulkan. Meski demikian, penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat pabrikan dari Brasil ini dipastikan berlangsung panjang.
Â
Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang Marsekal Pertama Djoko Senoputro mengatakan, data awal seperti kronologi pesawat jatuh hingga puing pesawat, telah dikumpulkan dan dilaporkan ke Mabes TNI Angkatan Udara.
Â
"Tapi butuh waktu yang sangat panjang untuk identifikasi penyebab jatuhnya. Masih ada beberapa tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Djoko dikonfirmasi di Malang, Jumat (12/2/2016).
Baca Juga
Setelah data awal dikumpulkan, selanjutnya akan ditindaklanjuti tim investigasi lanjutan. Mulai dari analisis, uji forensik hingga pembentukan tim terdiri dari tim teknik pesawat. Tidak dapat dipastikan kapan selesainya penyelidikan guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Â
Dalam proses identifikasi lanjutan itu, tak menutup kemungkinan melibatkan tim teknisi dari pabrikan Super Tucano asal Brasil. Itu pun belum dapat dipastikan kapan mereka akan tiba di Indonesia. Karena itulah, Djoko tak dapat memastikan kapan selesainya penyelidikan itu.
Â
"Nanti semua akan langsung di bawah naungan markas besar (TNI AU). Yang jelas butuh waktu panjang," tegas Djoko.
Â
Pesawat Super Tucano TT 3108 jatuh di atas rumah milik Mujianto di Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur. Istri pemilik rumah, Erna Wahyungtyas dan seorang penghuni kos Nur Kholis meninggal dunia. Pilot pesawat Mayor Pnb Ivy Satafillah dan Juru Mesin Udara Serma Syaiful Arif Rakhman juga meninggal dunia.