Warga Diminta Tak Dekati Gunung Lokon Meski Turun Status

PVMBG pada 5 Februari 2016 telah menurunkan status gunung api aktif berketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 16 Feb 2016, 07:59 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 07:59 WIB
Vihara Buddhayana - Tomohon
Gunung Lokon dilihat dari kompleks Vihara Buddhayana

Liputan6.com, Tomohon - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, mengimbau pendaki dan warga sekitar tidak mendekati kawah Tompaluan, Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Hal ini karena sewaktu-waktu letusan bisa terjadi secara tiba-tiba.

"Kan sudah ada rekomendasi agar tidak memasuki atau melakukan aktivitas sejauh 1,5 kilometer dari kawah, itu harus dipatuhi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu PVMBG Bandung di Kakaskasen Farid R Bina ketika dihubungi dari Tomohon, Sulut, Jumat (16/2/2016).

"Kalau memang warga dan pendaki tetap memaksakan diri masuk ke radius itu dan terjadi letusan yang menyebabkan korban, kami tidak bisa berbuat apa-apa," tutur dia.

PVMBG pada 5 Februari 2016 telah menurunkan status gunung api aktif berketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut dari siaga level III menjadi waspada level II.

Pendaki di Gunung Lokon semakin ramai dalam beberapa pekan terakhir ini pada hari Sabtu dan Minggu. Biasanya mereka terbagi dalam kelompok kecil sekitar 5-10 orang yang saling terpisah.

Mereka menggunakan pintu masuk di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, tak jauh dari Gereja Katolik sebagai titik nol sebelum melakukan pendakian. Seperti disampaikan warga Tomohon, Susan Manorek.

"Yang kami tahu sekarang ini statusnya sudah diturunkan dari siaga level III ke waspada level II. Artinya bahwa ini semakin aman bagi pendaki," tandas Susan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya