Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY merasa dikambinghitamkan pemerintah saat ini. SBY mengungkapkan, pemerintah sekarang mengatakan bahwa masalah yang terjadi saat ini adalah warisan pemerintahan SBY.
Bahkan, kata Ketua Umum Partai Demokrat itu, sikap dan pernyataan yang salahkan dirinya juga datang dari mereka yang dulu pernah bertugas bersamanya di Kabinet Indonesia Bersatu.
Menanggapi hal itu, Wakil Presiden sekaligus rekan sejawat SBY di periode 2004-2009, Jusuf Kalla menegaskan sosok Ketua Umum Partai Demokrat itu dihormati oleh pemerintahan saat ini.
"Tentu kita menghormati Presiden sebelum kita, terutama Pak SBY," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
JK menjelaskan, bila ada pernyataan dari pejabat-pejabat di Kabinet Kerja, tidak bermaksud untuk menyinggung SBY. Penjelasan yang diberikan pejabat saat ini hanya menggambarkan fakta lapangan yang terjadi.
Baca Juga
"Saya kira tidak dimaksud untuk mengambinghitamkan, hanya tentu ingin melihat apa yang terjadi," ujar JK.
JK mengaku tidak tahu pejabat mana yang dimaksud oleh SBY. Ia juga menuturkan belum tahu apakah akan memberikan klarifikasi atau tidak.
"Bukan saya yang ngomong. Tapi saya kira bukan itu (bukan maksud menyindir SBY). Saya tidak tahu (beri klarifikasi atau tidak)," tandas JK.
Dalam akun twitternya, SBY mencuit bahwa dia merasa masih sering disalahkan oleh pemerintah saat ini. Namun, dia tidak menjelaskan kebijakan mana yang kerap disinggung oleh pihak penguasa sekarang.
"Hingga saat ini, SBY dan pemerintahan SBY masih sering dikambinghitamkan dan disalahkan oleh pihak yang tengah berkuasa," kata SBY dalam akun twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip Liputan6.com.
SBY mengungkapkan, pemerintah sekarang mengatakan bahwa masalah yang terjadi saat ini adalah warisan pemerintahan SBY.
"Sikap dan pernyataan yang salahkan SBY juga datang dari mereka yang dulu pernah bertugas bersama saya di pemerintahan," tutur SBY.