Liputan6.com, Jakarta - Ratusan warga Kalijodo, Jakarta, berbondong-bondong mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka menolak digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Salah satu alasannya karena anak-anak mereka yang masih usia sekolah. Warga khawatir anaknya sulit melanjutkan sekolah setelah pindah. Terlebih, tak lama lagi anak-anak yang akan menghadapi ujian.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai alasan mereka tidak masuk akal. Sebab, pemindahan warga tentu akan diikuti dengan fasilitas pindah sekolah ke lokasi terdekat dari rusun.
Baca Juga
Pria yang biasa dipanggil Ahok itu menilai anak-anak tidak akan berkembang dengan baik bila terus-menerus berada di Kalijodo. Waktu belajar mereka akan terganggu dengan suara musik dari kafe yang ada di Kalijodo.
"UN (ujian nasional) apaan? Masih lama. Apaan? Kalau kamu mau debat sama saya soal gituan. Anak kamu lebih hancur di Kalijodo, tang ting tung tang ting tung sampai pagi? Emang bisa belajar kaya gitu? Ngomong doang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu meminta warga tidak perlu khawatir bila memutuskan untuk pulang kampung. Semua fasilitas akan diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Udah santai saja kamu. Aku siapin bus jadi orang kaya kok," pungkas Ahok.