PSK Kalijodo Eksodus, Warga Susun Strategi Lawan Ahok

Razman memperingatkan Ahok agar tidak membongkar paksa Kalijodo.

oleh Muslim AR diperbarui 18 Feb 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 18:11 WIB
20160218-kalijodo-jakarta-spanduk 1
Sejumlah warga memasang spanduk berisi tuntutannya di Jalan Kepanduan II atau pintu masuk Kalijodo. (Liputan6.com/Putu Merta Putra Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian penghuni Kalijodo bersiap eksodus besar-besaran meninggalkan kawasan yang sudah lama mereka tempati. Mereka sudah mengemasi barang-barangnya. Nampak beberapa Pekerja Seks Komersial (PSK), bergegas meninggalkan Kalijodo.

Berbeda dengan mereka yang tidak menetap di Kalijodo, warga yang tinggal di kawasan itu justru tengah rapat dengan kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution, merancang segala upaya untuk melawan Gubernur Ahok yang dianggap sewenang-wenang.

"Saya sudah menemui Kapolres Jakarta Utara, sudah tahap mencari solusi agar aparatur penegak hukum melaksanakan fungsinya tanpa sedikitpun tergambar atau terpikirkan oleh rakyat bahwa ini intervensi dari kekuasaan," ujar Razman di Kalijodo, Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Razman kecewa, sebab surat peringatan dari Wali Kota Jakarta Utara berisi instruksi dan penegasan bahwa Gubernur tak akan berdialog dengan masyarakat. Apalagi surat peringatan pertama yang diterima warga mengharuskan kawasan Kalijodo dikosongkan dalam rentang waktu 7x24 jam.

"Saya terus terang menyesalkan surat peringatan pertama dari Wali Kota Jakarta Utara. Saya baru membaca (Surat Peringatan 1), bahwa katanya Ahok, tak mau berdialog dengan masyarakat," jelas Razman.

Razman mengaku bingung dengan logika dan kebijakan Ahok. Apalagi, cara-cara dengan mengirimkan aparat keamanan bersenjata dapat memancing emosi dan mengintervensi masyarakat.

"Saya enggak ngerti logika yang dipakai Ahok. Saya hanya ingatkan Pak Ahok, Anda gubernur, kita sudah ingatkan berkali-kali ini rakyat, ini orang cari makan di sini banyak. Oleh karena itu, janganlah dipancing rakyat dengan cara-cara kekerasan," jelas Razman.

Razman memperingatkan Ahok agar tidak melakukan pembongkaran paksa. Ahok dituntut untuk mau duduk bersama dengan warga dan membicarakannya dengan baik.

"Saya khawatir nanti tidak terkondisi dengan baik. Kenapa tidak dialog juga, kalau dia paksakan, maka saya dengan masyarakat akan bersikap," ucap Razman sesaat sebelum rapat dengan tokoh masyarakat di Kalijodo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya