Kriteria Calon Ketua Umum Golkar Versi Jusuf Kalla

Partai Golkar berencana menggelar musyawarah nasional pada April 2016 mendatang.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 29 Feb 2016, 15:49 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 15:49 WIB
20151102-Dua-Kubu-Golkar-Jakarta-Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pidato saat silaturahmi nasional Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (1/11). Silahturahmi di gelar untuk membahas persiapan Partai Golkar dalam menghadapi pilkada 2015. (Liputna6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla menyebut beberapa kriteria yang pantas menjadi pucuk pimpinan di partai berlambang beringin tersebut. Apa saja?

"Pimpinannya harus dipercaya dan tentu tidak mempunyai masalah-masalah hukum. Dapat dipercaya oleh rakyat dan tentu (dipercaya) oleh pemerintah karena selalu ada hubungannya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Tidak hanya itu, JK menegaskan pimpinan Golkar mendatang juga perlu memiliki program-program prorakyat. Soal umur pun tidak jadi soal. Entah muda atau tua, yang penting ketua umum baru dapat mengayomi kader-kader di daerah.

"Tidak ada rentang usia, sesuai AD/ART, tetapi nanti diharapkan orang yang mobilisasinya tinggi dan mempunyai kemampuan untuk mengurus daerah-daerah sehingga dibutuhkan orang yang mampu," jelas Wakil Presiden itu.

‎Partai Golkar berencana menggelar musyawarah nasional pada April 2016 mendatang. Perhelatan yang akan diikuti oleh 2 kubu berseteru di partai berlambang pohon beringin ini dimaksudkan sebagai ajang rekonsiliasi serta memilih ketua umum partai periode 2016-2021.

Meski demikian, politikus muda Partai Golkar menilai masih ada indikasi dari salah satu faksi yang ingin menang sendiri dalam munas tersebut.

"Munas ini belum tentu ada jaminan berjalan mulus. Masih ada indikasi yang terlihat dari salah satu pihak yang seolah-olah tidak ikhlas, mau menang sendiri dan lakukan langkah-langkah jauh dari rekonsiliasi," kata politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Minggu 28 Februari lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya