Ini Cara Baru Partai Golkar Pilih Calon Ketua Umum

Sekjen Golkar Idrus Marham menambahkan, jika nanti panitia sudah membuat regulasi, mereka tidak boleh terlibat tim pemenangan calon.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Feb 2016, 12:51 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2016, 12:51 WIB
20160204-Rapat Silaturahmi Golkar-ARB dan Agung Laksomo-Jakarta-Johan Tallo
Suasana Rapat Pengurus Harian Partai Golkar, Jakarta, Kamis (4/2/2016). ARB dalam pembukaan rapat mengemukakan rapat hari ini hanya silahturahmi dan kangen-kangenan setelah setahun lebih berkonflik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), Partai Golkar mempunyai cara baru dalam memilih calon ketua umum partai yang baru. Terutama menghindari politik uang yang selama ini diisukan.

"Nanti di Steering Committee (SC) kita akan rumuskan regulasi, yang semua calon itu tidak lagi bisa melakukan kampanye, tidak bisa melakukan sosialisasi dengan mengandalkan transaksional. Itu akan kita regulasi," ujar Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Nurdin Halid di Jakarta, Sabtu 28 Februari 2016.

Mantan Ketua PSSI itu menjelaskan, pihaknya akan membuat panitia lebih aktif, tidak hanya menyiapkan materi, tetapi ikut berperan laiknya Komisi Pemilihan Umum (KPU).


"Jadi kalau kampanye, diatur oleh SC. Nanti itu ada komite sosialisasi dan kampanye, komite verifikasi, komite etik, dan sebagainya. Artinya, membuat semacam regulasi ketat, agar calon itu tidak bebas untuk melakukan politik transaksional," papar dia.

Politikus senior Golkar, Idrus Marham menambahkan, jika nanti para panitia sudah membuat regulasi, mereka tidak boleh terlibat jadi anggota pemenangan calon.

"Misalnya Pak Nurdin kan ketua SC, sudah enggak boleh masuk tim pemenangan calon. Kemudian Agun Gunanjar, Zainudin Amali. Jadi biar bersih," tandas Idrus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya